Usagi to Neko
Chapter 2 part 1 (1/3)
Cerita sebelumya - Usagi menikah dengan Kouneko. Dia seorang pria yang kaku dan mudah
gugup. Hingga taka da perkembangan dari hubungan pernikahan mereka. Kemudian
adik Kouneko yang bernama Kane datang berkunjung. Kane membawa sesuatu dari
ibunya untuk Usagi yang membuat Usagi bisa lebih dekat dengan Kouneko.
Kembali ke masa dimana Kouneko dan Usagi mengawali kisah mereka.
Alasan kenapa Kouneko menikah dengan Usagi. Lalu janji apa yang dibuat oleh
Usagi ??
Usagi adalah seorang wanita karir, dia sangat sibuk dengan
pekerjaannya bahkan melupakan hubungan cinta dan kesenangan pribadi. Pada usia
muda, Usagi menggantikan ayahnya, Tuan Hinori sebagai CEO perusahaan terkemuka,
Hinori Group.
Selain berbisnis, dulu ayah Usagi juga adalah seorang dosen.
Meskipun sudah pensiun, beberapa relasi sering berkunjung ke rumah Tuan Hinori.
Berkat Ayahnya, Usagi bertemu dengan Kouneko. Sekitar sepuluh tahun yang lalu,
Kouneko adalah mahasiswa dari Hinori University sekaligus murid kesayangan Tuan
Hinori. Kouneko pun menjadi salah satu lulusan mahasiswa terbaik di Hinori University.
Di masa sekitar sepuluh tahun yang lalu Tuan Hinori baru pensiun
dari bisnisnya. Saat itu Tuan Hinori masih menjadi dosen di universitas yang
dia dirikan. Sementara perusahaan diurus oleh anaknya yaitu Usagi. Padahal anak
Tuan Hinori masih SMA. Tuan Hinori selalu membanggakan anaknya didepan semua
orang, terutama Kouneko yang kagum dengan kecerdasannya. Meski Kouneko pun
belum menyadari seperti apa anak dari Tuan Hinori sebenarnya, bahkan dia tak
tau kalau Usagi san seorang perempuan.
Beberapa waktu berlalu setelah Kouneko lulus dan bekerja.
Kouneko bahkan menetap lama di luar negeri untuk bekerja dan menambah
pengetahuannya. Kemudian karena pekerjaan juga lah Kouneko kembali. Dia pulang
ke negeri dimana dia berasal.
Suatu hari Kouneko berkunjung ke rumah Tuan Hinori, soseorang
yang banyak. Sudah lama waktu berlalu, tetapi Kouneko tak lupa pada kebaikan Tuan
Hinori. Ingatan pun muncul sepanjang perjalanannya mengenai seseorang yang
bijak dan dihormatinya. Tuan Hinori sudah seperti ayah Kouneko sendiri. Taksi
yang dinaiki Kouneko berhenti, berakhir di sebuah rumah sederhana. Ini
benar rumah Tuan Hinori, tak banyak berubah dari terakhir dia berkunjung.
Kediaman keluarga Hinori bisa dibilang kecil dan sederhana untuk ukuran
konglomerat. Alasannya, Tuan Hinori memang pribadi yang punya sisi sentimentil
untuk semua yang dimilikinya.
Kouneko melangkah masuk, dengan beberapa tas bingkisan yang dia
bawa. Kouneko gugup, setelah ambil nafas panjang dia mengetuk pintu. Tak lama
pintu terbuka.
“Selamat malam, saya Kouneko Tsukihiro, ingin bertemu Tuan Hinori”
Kouneko spontan mengucap salam
Seorang pria muda membukakan pintu dan mempersilahkan Kouneko
masuk, duduk di ruang tamu. Kouneko berfikir mungkin dialah putra dari Tuan Hinori
yang dia kagumi. Pria muda itu tinggi, tampan, dan dia mirip dengan Tuan Hinori.
Pemuda itu masuk ke ruang yang lebih dalam, mencari Tuan Hinori
setelah meminta Kouneko menunggu sebentar. Tak lama kemudian Tuan Hinori
muncul.
“Kou…., Itukah kamu. Aku merasa terkejut. Kamu terlihat banyak
berubah.”
“Tuan, bagaimana kabar anda”
“Tentu saja aku baik saat ini, meskipun kondisi ku yang semakin
menua ini membuat ku cepat lelah. Sudah lama aku tak bertemu denganmu.”
“Berkat semua bimbingan Tuan Hinori, saya bisa menjadi salah
satu lulusan terbaik. Saya bekerja menjadi seorang arsitek di perusahaan
Aoshida. Pemimpinnya adalah teman baik saya, dan mahasiwa juga di Hinori University,
junior 2 tingkat setelah saya”
“Aoshida? aku kenal juniormu itu. Aku sempat mengajar di
kelasnya. Dia pemuda yang sangat antusias, pantas kini dia berhasil”
“Dia memang pria yang hebat”
“Tapi aku juga bangga pada kamu Kou, tapi kenapa sekian lama kamu
tak ada kabarnya”
“Maafkan saya Tuan, setelah saya pindah ke luar negeri untuk
bekerja sebagai arsitek, saya tak pernah memberi kabar. Saya terlalu larut
dalam mengejar karir”
“Baiklah, aku paham. Aku hanya khawatir terhadapmu”
“Kebetulan, karena pekerjaan
saya pun pulang kembali ke negeri ini, dan tempat inilah yang saya tuju pertama
kali”
“Aku turut senang karena kamu telah kembali”
“Jika dipikir lagi, saya merasa hidup saya ini adalah sebuah
keberuntungan”
“Kamu hebat Kou. Tidak semuanya adalah keberuntungan, kamu telah
berusaha keras. Tanpa kemampuan tak akan ada pengakuan. Disaat kamu menempuh
jalan yang kamu inginkan, selalu dengan kesungguhan. Itulah mengapa kamu adalah
kebanggaanku. Andai saja kamu adalah putraku.”
“Jika pun ayah saya masih hidup, Tuan Hinori bukanlah pengganti
ayah. Tuan lebih dari itu. Saya tidak akan lupa semua kebaikan Tuan”
“Lalu bagaimana hubunganmu dengan seorang wanita…. Kamu masih
sendiri?”
“Begitulah Tuan…”
“Kamu masih sama seperti dulu…”
“Saya belum menemukan seseorang yang cocok dengan saya”
“Kou, kamu masih merasa takut… Apa aku yang harus mencarikan
satu untukmu?” Tuan Hinori tertawa
“Brakkkk….” Tiba tiba pintu terbuka, seseorang muncul dengan
terhuyung – huyung seperti mabuk.
Terdengar suara tak begitu jelas tapi cukup lantang “Aku
pulang…”
Dia seorang perempuan dengan tubuh dan pakaian yang basah, dan
bila diamati gaya pakaiannya bisa dibilang aneh. Dia mengenakan pakaian untuk
olahraga di larut malam seperti ini.
“Usami… !!! Bawa dia ke dalam” Tuan Hinori memanggil pemuda yang
ramah tadi, dia Usami.
Kouneko lupa dengan nama putra Tuan Hinori, kedengarannya ya itu
seperti yang dia ingat. Usami.
“Kamu, selalu saja …. Janganlah bermain – main sampai jam
segini, kamu kan seorang perempuan” Kata Usami sambil membopong perempuan itu.
“Diam !!!” Kata perempuan itu dengan sedikit kasar.
Lalu siapakah perempuan itu? Perempuan itu sebenarnya adalah
Usagi, dialah yang sebenarnya putri tunggal Tuan Hinori, pewaris Hinori Group.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar