Senin, 31 Oktober 2016

Sang Putri

Aku mencari tempat berlatih, tentu saja aku tak bisa hanya mengandalkan Shinji. Dia terlalu sering bercanda dan berakhir dengan tanpa latihan apapun. Aku berkeliling di malam hari untuk mencari tempat yang cocok untukku berlatih sendiri. Aku merasa tak bisa berharap dengan kemampuanku yang sekarang.
Tapi dikegelapan ini… aku merasa tersesat. Crown Academy teramat luas. Aku pun melihat sesuatu… seseorang yang datang dari kegelapan. Matanya bercahaya… dia Yuuya, terlihat berwajah menyeramkan… tapi tiba – tiba memelukku.
“Apa kamu baik baik saja… maaf untuk semuanya”
Aku sudah rindu hangat pelukan ini “tidak… aku memang seharusnya mengerti. Kakak selalu melindungiku bagaimanapun caranya”
 Ini sebuah rahasia…. Yuuya adalah kakak kandungku. Ya… jadi aku adalah anggota keluarga akita juga, sama seperti dirinya. Tapi untuk mencapai tujuanku, aku harus menyembunyikan identitasku. Aku mewarnai rambut dan menggunakan lensa biru untuk mataku.
Dia…. Yuuya sangat lembut padaku saat tak ada yang melihat kami. Dia berbeda jauh dari yang selama ini dilihat saat kami ada di akademi. Karena kami sebenarnya adalah saudara. Tapi darah yang diturunkan dari ibuku…. Mengalir sebuah kukuatan terkuat dari keluarga kami. Itu sangatlah langka hingga melampaui kekuatan yang dimiliki anggota keluarga yang lain. Tidak hanya itu bahwa tubuhku ini memiliki kekuatan lain… kemampuanku yang tersembunyi. Dan sampai pada waktunya Yuuya akan membebaskanku dari semua ini.
Sayangnya Yuuya juga merasa tersiksa karena harus bersikap seolah tak mengenalku. Dia sinis, dingin, dan terkesan keras, tanpa perlu banyak bicara. Ya itu semua semata mata untuk menjaga identitas asliku. Aku yang sebenarnya. Membiarkanku atau menghukumku, kasar dan bersikap dingin padaku… hanya dengan cara itulah dia melindungiku. Bukankah ituu cara yang aneh.
Tugas pertama…. Shinji menghampiriku sesaat setelah aku keluar kelas.Shinji dia selalu baik terhadapku. Entah mengapa aku merasa tertarik dengannya. Dia seperti memiliki cahaya yang berbeda… dari orang orang yang selama ini aku lihat.
Perayaan di kota. Setelah beberapa waktu aku ingat di akademi… baru kali ini aku keluar. Tapi ini adalah tugas. Shinji mengajakku ikut dengannya.
Kebetulan ini adalah malam awal musim panas dan ada perayaan. Kami harus menyamar waktu itu… dan aku mengenakan pakaian yang seperti orang  - orang pakai.
Aku belum pernah melihat perayaan. Ini menyenangkan. Kami hampir lupa tujuan kami, mengikuti seseorang yang mencurigakan.
Orang itu mengeahui bahwa kami membuntutinya. Aku tau kami diserang secara tiba – tiba. Secara refeks… aku melindungi Shinji. Hingga aku yang terluka. Dia berhasil kabur rupanya. Tapi Shinji mengirim pesan bantuan pada para penjaga. Sedang aku terluka, hingga dia tak mengejar orang itu. Shinji menolongku dia merawatku. Dia bilang semua akan baik baik saja.
Tangannya mendekat ke arah luka yang ada padaku. Rasanya hangat meski dia tak menyentuhnya… sedikit aneh yang aku rasakan. Karena aku tak lagi merasakan sakit. Aku tak pernah menyangka dengan keajaiban yang dimilikinya. Dia menyembuhkan lukaku secara ajaib.
“apa yang kamu lakukan. Kamu menyembuhkanku?”
“bagaimana bisa…”
“ini sedikit rumit untuk dijelaskan, tapi yang penting kamu baik – baik saja sekarang”
Dia bilang…. Jangan bilang siapa siapa tentang kekuatannya itu.
Kami akan pulang karena aku habis terluka. Dan dia  bilang terimakasih. Shinji bertanya… bagaimana aku tau ada serangan secara tiba – tiba.
Aku bingung harus menjawab apa… Aku tak ingin ketahuan. Rahasia terbesarku.

Tapi tiba – tiba… kembang api menyala… kami terhanyut saat melihatnya. Aku bersyukur… kembang api menyelamatkanku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar