Senin, 07 November 2016

Materi kontroversial - bagian 2

Selain manga bertema yaoi... tentu aku harus punya referensi lain. Ecchi dan yuri...
Adalah material belajarku yang lain. Materi membuat gambar yang lebih ekspresif.
Tapi aku rasa itu terlalu keras untukku. Mereka memiliki sentuhan cerita yang kasar. Dalam segi cerita... aku lebih memberikan rekomendasi untuk jenis manga yang umum. Shoujo atau shounen. Bahkan yaoi pun memiliki kedalaman cerita yang lebih baik. Itu yang aku maksud... tak ada genre lain yang menunjukkan hubungan sex lebih daripada ecchi dan yuri.

Aku tak menyukai tentang hal ini. Selain untuk melihat pergerakan, gaya, dan ekspresi yang mereka buat. Dari sisi cerita, banyak yang tak bisa membuatku terkesan. Mereka memuat banyak kekerasan dalam berhubungan dan itu sedikit banyak pasti akan mempengaruhi ku.
Hubungan antara pria dan wanita... itu sedikit membuat aku merasa aneh. Apalagi jika untuk wanita denga wanita. Dan itu rasanya tak sama jika mengenai yaoi. Aku rasa... aku tak menyukai melihat ekspresi wanita saat melakukan itu. Bahkan banyak dari mereka yang lemah dan merasa tertindas. Ya... aku lebih suka dengan melihat ekspresi seorang pria... badan pria dan proporsi tubuh mereka, bahkan saat mereka juga bersama pria.
Mungkin karena pada dasarnya aku memang menykai pria.

Tapi hal yang tak boleh aku lupakan adalah... gaya mereka. Menggambar seorang wanita memilki tingkat kesulitan yang berbeda dengan pria. pose mereka memiliki perbedaan yang besar.
Misalnya saat gambar yang menunjukkan hubungan seks. Tingkah wanita dan pria yang sedang orgasme akan menunjukkan perbedaan. Lekukan dan pose tubuh menunjukkan hal yang perluaku ketahui. Itu adalah materi yang luarbiasa untukku bisa mengambar. Tentu banyak hal yang bisa dipelajari dari itu semua.... mengenai cara menggambar. Meskipun pada dasarnya... aku ak pernah sekalipun menggambar frame yang secara langsung menunjukkan gambar deasa ataupun hubungan intim dewasa.

Pada akhirnya semua itu hanya sekedar materi belajar menggambar. Bukan materi untuk mempelajari sesuatu yang aneh aneh. Karena aku masih memiliki adat dan budaya. Dan itu berbeda dari mereka yang ada pada sebuah cerita bergambar. Akupun tak akan membiarkan aku terjerumusd alam hal hal yang nantinya akan aku sesali. Karena isi ceita itu kuanggap bukan sesuatu yang nyata. Itu semua adalah hal fiksi dan fantasi.... dan seharusnya tak berlaku dalam kehidupan nyata yang normal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar