Usagi To Neko
Chapter 2 part 1 (2/3)
Siapakah gadis yang penampilannya berantakan itu, dengan pakaian basah dan kotor datang larut malam ke rumah tuan Hinori......
Dan... dia adalah Usagi
Usagi telah diantar ke kamarnya oleh Usami. Sebenarnya Usami
adalah adik sepupu Usagi. Dia anak dari adik Tuan Hinori. Usami tinggal
sementara di rumah itu karena dia kuliah di Hinori University. Banyak yang
mengira kalau dia putra dari Tuan Hinori karena tinggi dan ketampanannya.
Kouneko berpamitan pulang dan berjanji akan berkunjung di waktu
yang akan datang.
Beberapa hari kemudian, pagi – pagi buta di kediaaman Tuan Hinori,
tampak seorang yang bergegas. Dia Usagi, berhias dan memakai pakaiannya untuk
berangkat bekerja. Tak disangka, ayahnya, yaitu Tuan Hinori menunggu Usagi.
“Uchan…” Panggilan Tuan Hinori untuk putrinya.
“Bisa bicara sebentar??”
“Kenapa? Tidak biasanya papa meminta ijin jika hanya untuk
bicara” Usagi heran mendengar Ayahnya mengajak bicara seperti itu
“Papa hanya ingin melepaskan satu tanggung jawab papa yang
terakhir”
“Mmm…” Usagi duduk dekat ayahnya untuk mendengarkan sengan
seksama. mungkin saja ada hal penting yang seharusnya dibicarakan.
“Sudah cukup lama sejak kamu lahir. Uchan telah menjadi
kebangganku. Kamu adalah anakku satu satunya. Kamu adalah pewaris tunggal
keluarga Hinori. Papa sudah semakin menua dan sakit sakitan, Sudah tak mungkin
lagi menjaga harta papa yang paling berharga yaitu kamu.”
“Aku mengerti … ini soal pendampingku, bukan?”
“Kamu memang cerdas”
“Di usia 28 tahun ku ini, memang beberapa kali aku memikirkan
mengenai seorang pendamping. Namun papa mengerti bukan, sulit menemukan
seseorang yang benar – benar bisa dipercaya. Semua orang melihat nama Hinori.”
“Aku bisa merasakan apa yang mereka pikirkan tentangku, dengan
apa yang aku miliki sekarang aku sulit mempercayai seseorang. Aku tak mau
dimanfaatkan atas statusku”
“Aku punya jalan keluar untukmu”
“Maksud papa? Seorang kandidat?”
“Usagi, Kamu putriku, dan kamu sempurna sebagai seorang wanita
dimata semua orang. Tetapi jangan lupa aku adalah orang tuamu. Aku mengenal
dirimu yang sebenarnya.”
“Bagaimana jika ada seorang pria yang sempurna. Seseorang yang
sempurna untuk putriku yang sempurna.”
“Seseorang yang hebat dan baik, dia tak akan memanfaatkanmu.
Cukup realistis bukan?”
“Akan aku fikirkan nanti. Banyak pekerjaan yang menunggu di
kantor”
Pembicaraan yang terkesan aneh dari orang tua dan anak ini.
Apakah ada hubungan yang tak perlu cinta dan mengandalkan realitas semata.
Setelah pembicaraan itu dan Usagi berlalu, Tuan Hinori memaggil
Usami dan memberinya tugas penting.
Siang itu Usami bertemu dengan seseorang di sebuah kafe. Dia
bicara mengenai pewaris keluarga Hinori.
“Aku senang bisa menemukan kakak”
“Saya pun sangat tersanjung, karena orang sibuk seperti Usami
mau berbincang dengan seorang seperti saya.
Dalam pikiran Usami, dia ingin tau seperti apakah seseorang yang
ada dihadapannya saat ini “Dia bicara dengan sangat formal”
“Orang sibuk?”
“Saya sudah banyak dengar cerita mengenai Usami oleh Tuan Hinori
di waktu dahulu.
“Tunggu… mungkin kakak telah salah sangka”
“Tentu tidak. Aku sangat terkesan dengan Anda, hal itu lah yang
memotivasi saya. Saya yakin seorang yang punya hasrat dalam pekerjaannya akan
berhasil. Pemikiran seperti itulah yang saya pelajari dari orang tua Usami”
Seperti itulah pernyataan seseorang yang ditemui Usami. Bisa
dipastikan kalau dia adalah Kouneko.
“Dia salah sangka dan mengira aku… Orang ini bahkan bicara
dengan sangat formal ” Batin seorang Usami mengenai Kou.
“Itukah pendapatmu tentang pewaris keluarga Hinori? Padahal kita
belum pernah saling kenal atau bertemu sebelumnya”
“Apa Usami tersinggung dengan apa yang saya katakan?”
“Tuan Hinori, beliau sangat saya hormati. Dan saya yakin semua
kepribadiannya yang baik itu juga ada pada anda. Anda adalah pewaris keluarga
Hinori yang sangat saya kagumi sejak dulu meskipun benar bahwa faktanya kita
tidak pernah bertemu sebelumnya.”
“Saya sangat mengagumi Usami, meski anda beberapa tahun lebih
muda dari saya”
“Aku degar kalau kak Tsukihiro adalah seorang arsitek yang
terkenal di luar negeri”
“Itu berkat didikan dari ayah Usami, Tuan Hinori”
“Jika begitu pasti banyak wanita yang mendekati kak Tsukihiro.
Pastilah beruntung wanita itu”
“Saya tidak merasa populer di mata wanita”
“Kenapa??”
Kouneko terdiam, dan dia hanya tersenyum
Usami menggaruk kepalanya dan merasa tak enak pada Kouneko “Ah…
aku tak sopan ya, seseorang yang baru dikenal seperti ku bertanya tentang hal
pribadi”
“Tidak apa, Sebenarnya saya tidak terlalu percaya diri. Sebenarnya
pun saya tidak punya banyak teman, apalagi seorang kekasih. Mereka mungkin
tidak mengenal seperti apa saya yang sebenarnya. Mungkin aku bukanlah pria yang
cocok untuk bersama seseorang.”
“Memang ada alasan tersendiri untuk saya merasa terlalu takut
untuk hubungan yang seperti itu. Saya bisa lihat dari mata mereka, ada maskud
tersembunyi. Mereka mugkin tak benar benar merasa tertarik pada pribadi saya.”
“Baiklah” ungkap Usami sambil berdiri dari kursinya.
“Tujuanku sebenarnya hanya ingin mengundangmu pada sebuah pesta.
Datanglah.”
“Pesta”
“Dan bila kita bertemu lagi, aku yakin kakak tidak perlu bicara
dengan gaya yang terlalu formal.”
“Oh iya. Bolehkah sekali – kali aku berkunjung ke tempatmu kak?”
“Ya tentu, saya merasa sangat terhormat.” Kouneko kemudian
berdiri dan mereka berjabatan tangan. Kouneko melangkah terlebih dahulu, keluar
kafe.
Pria yang ditemui oleh Usami adalah Kouneko, mungkinkah dia
kandidat yang cocok untuk menjadi pasangan pewaris keluarga Hinori??
Usami kemudian menemui seseorang yang duduk di ujung kafe, tak
jauh dari Usami dan Kouneko bertemu barusan. Dia seseorang yang sedang membaca
koran, sampai – sampai koran itu menutupi wajahnya.
Usami pun memanggilnya “Paman, itu cukup”
Orang itu adalah Tuan Hinori sendiri. “Ya, terimakasih Usami.
Kamu benar benar hebat.”
“Tidak juga paman. Itu juga berkat paman. Seperti yang paman
katakan hanya perlu memancingnya sedikit, mulutnya akan mulai terbuka dan
bicara.”
“Tau tidak paman, dia mengira aku adalah putramu, dan aku adalah
pewaris tunggal keluarga Hinori”
“Benarkah? ya… anak itu sejak dulu tidak berubah. Dia pria yang
terlalu polos. Bagaimana pendapatmu?”
“Aku tidak begitu yakin, tapi kelihatannya dia terlalu kaku,
membosankan dan tak punya keberanian. Dia telihat bodoh dan aku sebenarnya
heran dia bisa jadi arsitek yang hebat.”
“Kamu jangan meremehkannya. Tidakkah kamu berfikir dia
sebenarnya punya kemiripan dengan Usagi?”
“Benarkah”
“Mereka akan jadi pasangan yang sempurna” Kata Tuan Hinori
dengan suara keras hingga beberapa orang yang di dekat mereka kaget.
Lokasi di sebuah Hotel mewah, dan semua yang datang adalah orang
orang terpandang. Banyak pengusaha dan orang pemerintahan. Keluarga Hinori
punya banyak relasi. Ini dalah sebuah pesta pembukaan hotel itu, yang tentu
saja milik Hinori Group. Hinori Group punya bisnis yang tersebar di berbagai
bidang. Dari Pusat pendidikan seperti universitas, sampai Hotel, apartemen,
dan lainnya.
Sejak sepuluh tahun terakhir Perusahaan keluarga hironi
berkembang. Hal itu berkat Usagi, dialah pewaris tunggal keluarga Hinori,
tentunya akan mewarisi seluruh harta dan asset Hinori Group. Oleh karena itu
banyak orang yang mendekati Usagi, tak hanya sebagai teman melainkan juga untuk
hubungan yang lebih dekat.
Inilah pesta yang dimaksud. Pesta pembukaan perdana salah satu
cabang hotel milik Hinori Group. Seluruh tamu telah datang. Kouneko memberikan
selamat pada Usami dan Tuan Hinori. Pesta malam ini dimulai dengan meriah.
“Kou kamu sendirian”
“Ya beginilah Tuan, saya tak memiliki seorang pasangan”
“Dia jomblo, tak punya pacar apalagi calon istri” tambah Usami
“Kou, bisa bicara sebentar” Tuan Hinori mengajak Kouneko menjauh
dari para tamu yang lain. Sepertinya Tuan Hinori ingin membicarakan sesuatu
yang peting.
“Ada apa Tuan?”
“Aku ingin tau pendapatmu mengenai pesta ini”
Kouneko melihat ke sekelilingnya kemudian berkata “Pesta yang
sangat meriah, dan saya lihat banyak orang berpengaruh yang datang ke tempat
ini. Juga Hotel ini, Saya yakin akan memberikan keuntungan pada Hinori Group.”
“Membuat saya selalu kagum dengan yang dilakukan putra Tuan
sebagai CEO Hinori Group.”
“Putraku? Bagaimana pendapatmu tentang anakku sebagai pewaris
tunggal keluarga Hinori?”
“Kurasa dia orang yang sangat hebat. Pria yang cerdas. Saya
selalu teringat cerita Tuan tentangnya dimasa lalu. Hal itu memberikan semangat
pada saya untuk bisa sepertinya.”
“Kamu masih ingat yang aku ceritakan tentang anakku?”
“Saya memang tak sebanding dengan putra Tuan, itulah mengapa
semenjak dulu saya menjadikannya tujuan saya. Saya ingin punya hasrat bekerja
sepertinya. Beberapa waktu yang lalu putra Tuan ngobrol dengan saya serta
memberikan saya undangan ini. Saya rasa dia bukanlah orang yang kaku dan bisa
membaur dengan orang orang. Dia berbeda, tidak seperti saya.
“Benarkah, kamu megaguminya?”
“Seandainya dia perempuan, tentu akan aku nikahkan dia denganmu”
Ungkapan Tuan Hinori dengan sedikit tertawa.
“Saya merasa tidak pantas, Saya yakin kalau dia perempuan, pasti
dia seorang yang sempurna sehinngga banyak orang yang mengejarnya”
“Tapi aku tak yakin dengan orang – orang itu. Jika anakku satu –
satunya itu perempuan, maka aku pasti lega bila menyerahkan dia pada pria yang
aku percaya, pria sepertimu”
“Tuan, anda terlihat sangat serius, bahwa Usami itu seorang
perempuan”
“Kamu selalu bisa membuatku tertawa seperti ini” Tuan Hinori
tertawa lepas saat bersama Kouneko, padahal di saat seperti ini Tuan Hinori
selalu terlihat berwibawa.
“Aku akan senang bila punya putra sepertimu”
“Tuan, bila Usami dengar dia mungkin akan marah”
“Baiklah, terserah padamu Kou“
Tidak ada komentar:
Posting Komentar