Minggu, 27 November 2016

Pertemua sempurna - Kandidat

Usagi To Neko
Chapter 2 part 1 (2/3)

Siapakah gadis yang penampilannya berantakan itu, dengan pakaian basah dan kotor datang larut malam ke rumah tuan Hinori......
Dan... dia adalah Usagi
Usagi telah diantar ke kamarnya oleh Usami. Sebenarnya Usami adalah adik sepupu Usagi. Dia anak dari adik Tuan Hinori. Usami tinggal sementara di rumah itu karena dia kuliah di Hinori University. Banyak yang mengira kalau dia putra dari Tuan Hinori karena tinggi dan ketampanannya.
Kouneko berpamitan pulang dan berjanji akan berkunjung di waktu yang akan datang.
Beberapa hari kemudian, pagi – pagi buta di kediaaman Tuan Hinori, tampak seorang yang bergegas. Dia Usagi, berhias dan memakai pakaiannya untuk berangkat bekerja. Tak disangka, ayahnya, yaitu Tuan Hinori menunggu Usagi.
“Uchan…” Panggilan Tuan Hinori untuk putrinya.
“Bisa bicara sebentar??”
“Kenapa? Tidak biasanya papa meminta ijin jika hanya untuk bicara” Usagi heran mendengar Ayahnya mengajak bicara seperti itu 
“Papa hanya ingin melepaskan satu tanggung jawab papa yang terakhir”
“Mmm…” Usagi duduk dekat ayahnya untuk mendengarkan sengan seksama. mungkin saja ada hal penting yang seharusnya dibicarakan.
“Sudah cukup lama sejak kamu lahir. Uchan telah menjadi kebangganku. Kamu adalah anakku satu satunya. Kamu adalah pewaris tunggal keluarga Hinori. Papa sudah semakin menua dan sakit sakitan, Sudah tak mungkin lagi menjaga harta papa yang paling berharga yaitu kamu.”
“Aku mengerti … ini soal pendampingku, bukan?”
“Kamu memang cerdas”
“Di usia 28 tahun ku ini, memang beberapa kali aku memikirkan mengenai seorang pendamping. Namun papa mengerti bukan, sulit menemukan seseorang yang benar – benar bisa dipercaya. Semua orang melihat nama Hinori.”
“Aku bisa merasakan apa yang mereka pikirkan tentangku, dengan apa yang aku miliki sekarang aku sulit mempercayai seseorang. Aku tak mau dimanfaatkan atas statusku”
“Aku punya jalan keluar untukmu”
“Maksud papa? Seorang kandidat?”
“Usagi, Kamu putriku, dan kamu sempurna sebagai seorang wanita dimata semua orang. Tetapi jangan lupa aku adalah orang tuamu. Aku mengenal dirimu yang sebenarnya.”
“Bagaimana jika ada seorang pria yang sempurna. Seseorang yang sempurna untuk putriku yang sempurna.”
“Seseorang yang hebat dan baik, dia tak akan memanfaatkanmu. Cukup realistis bukan?”
“Akan aku fikirkan nanti. Banyak pekerjaan yang menunggu di kantor”
Pembicaraan yang terkesan aneh dari orang tua dan anak ini. Apakah ada hubungan yang tak perlu cinta dan mengandalkan realitas semata.
Setelah pembicaraan itu dan Usagi berlalu, Tuan Hinori memaggil Usami dan memberinya tugas penting.
Siang itu Usami bertemu dengan seseorang di sebuah kafe. Dia bicara mengenai pewaris keluarga Hinori.
“Aku senang bisa menemukan kakak”
“Saya pun sangat tersanjung, karena orang sibuk seperti Usami mau berbincang dengan seorang seperti saya.
Dalam pikiran Usami, dia ingin tau seperti apakah seseorang yang ada dihadapannya saat ini “Dia bicara dengan sangat formal”
“Orang sibuk?”
“Saya sudah banyak dengar cerita mengenai Usami oleh Tuan Hinori di waktu dahulu.
“Tunggu… mungkin kakak telah salah sangka”
“Tentu tidak. Aku sangat terkesan dengan Anda, hal itu lah yang memotivasi saya. Saya yakin seorang yang punya hasrat dalam pekerjaannya akan berhasil. Pemikiran seperti itulah yang saya pelajari dari orang tua Usami”
Seperti itulah pernyataan seseorang yang ditemui Usami. Bisa dipastikan kalau dia adalah Kouneko.
“Dia salah sangka dan mengira aku… Orang ini bahkan bicara dengan sangat formal ” Batin seorang Usami mengenai Kou. 
“Itukah pendapatmu tentang pewaris keluarga Hinori? Padahal kita belum pernah saling kenal atau bertemu sebelumnya”
“Apa Usami tersinggung dengan apa yang saya katakan?”
“Tuan Hinori, beliau sangat saya hormati. Dan saya yakin semua kepribadiannya yang baik itu juga ada pada anda. Anda adalah pewaris keluarga Hinori yang sangat saya kagumi sejak dulu meskipun benar bahwa faktanya kita tidak pernah bertemu sebelumnya.”
“Saya sangat mengagumi Usami, meski anda beberapa tahun lebih muda dari saya”
“Aku degar kalau kak Tsukihiro adalah seorang arsitek yang terkenal di luar negeri”
“Itu berkat didikan dari ayah Usami, Tuan Hinori”
“Jika begitu pasti banyak wanita yang mendekati kak Tsukihiro. Pastilah beruntung wanita itu”
“Saya tidak merasa populer di mata wanita”
“Kenapa??”
Kouneko terdiam, dan dia hanya tersenyum
Usami menggaruk kepalanya dan merasa tak enak pada Kouneko “Ah… aku tak sopan ya, seseorang yang baru dikenal seperti ku bertanya tentang hal pribadi”
“Tidak apa, Sebenarnya saya tidak terlalu percaya diri. Sebenarnya pun saya tidak punya banyak teman, apalagi seorang kekasih. Mereka mungkin tidak mengenal seperti apa saya yang sebenarnya. Mungkin aku bukanlah pria yang cocok untuk bersama seseorang.”
“Memang ada alasan tersendiri untuk saya merasa terlalu takut untuk hubungan yang seperti itu. Saya bisa lihat dari mata mereka, ada maskud tersembunyi. Mereka mugkin tak benar benar merasa tertarik pada pribadi saya.”
“Baiklah” ungkap Usami sambil berdiri dari kursinya.
“Tujuanku sebenarnya hanya ingin mengundangmu pada sebuah pesta. Datanglah.”
“Pesta”
“Dan bila kita bertemu lagi, aku yakin kakak tidak perlu bicara dengan gaya yang terlalu formal.”
“Oh iya. Bolehkah sekali – kali aku berkunjung ke tempatmu kak?”
“Ya tentu, saya merasa sangat terhormat.” Kouneko kemudian berdiri dan mereka berjabatan tangan. Kouneko melangkah terlebih dahulu, keluar kafe.
Pria yang ditemui oleh Usami adalah Kouneko, mungkinkah dia kandidat yang cocok untuk menjadi pasangan pewaris keluarga Hinori??
Usami kemudian menemui seseorang yang duduk di ujung kafe, tak jauh dari Usami dan Kouneko bertemu barusan. Dia seseorang yang sedang membaca koran, sampai – sampai koran itu menutupi wajahnya.
Usami pun memanggilnya “Paman, itu cukup”
Orang itu adalah Tuan Hinori sendiri. “Ya, terimakasih Usami. Kamu benar benar hebat.”
“Tidak juga paman. Itu juga berkat paman. Seperti yang paman katakan hanya perlu memancingnya sedikit, mulutnya akan mulai terbuka dan bicara.”
“Tau tidak paman, dia mengira aku adalah putramu, dan aku adalah pewaris tunggal keluarga Hinori”
“Benarkah? ya… anak itu sejak dulu tidak berubah. Dia pria yang terlalu polos. Bagaimana pendapatmu?”
“Aku tidak begitu yakin, tapi kelihatannya dia terlalu kaku, membosankan dan tak punya keberanian. Dia telihat bodoh dan aku sebenarnya heran dia bisa jadi arsitek yang hebat.”
“Kamu jangan meremehkannya. Tidakkah kamu berfikir dia sebenarnya punya kemiripan dengan Usagi?”
“Benarkah”
“Mereka akan jadi pasangan yang sempurna” Kata Tuan Hinori dengan suara keras hingga beberapa orang yang di dekat mereka kaget.
Lokasi di sebuah Hotel mewah, dan semua yang datang adalah orang orang terpandang. Banyak pengusaha dan orang pemerintahan. Keluarga Hinori punya banyak relasi. Ini dalah sebuah pesta pembukaan hotel itu, yang tentu saja milik Hinori Group. Hinori Group punya bisnis yang tersebar di berbagai bidang.  Dari Pusat pendidikan seperti universitas, sampai Hotel, apartemen, dan lainnya.
Sejak sepuluh tahun terakhir Perusahaan keluarga hironi berkembang. Hal itu berkat Usagi, dialah pewaris tunggal keluarga Hinori, tentunya akan mewarisi seluruh harta dan asset Hinori Group. Oleh karena itu banyak orang yang mendekati Usagi, tak hanya sebagai teman melainkan juga untuk hubungan yang lebih dekat.
Inilah pesta yang dimaksud. Pesta pembukaan perdana salah satu cabang hotel milik Hinori Group. Seluruh tamu telah datang. Kouneko memberikan selamat pada Usami dan Tuan Hinori. Pesta malam ini dimulai dengan meriah.
“Kou kamu sendirian”
“Ya beginilah Tuan, saya tak memiliki seorang pasangan”
“Dia jomblo, tak punya pacar apalagi calon istri” tambah Usami
“Kou, bisa bicara sebentar” Tuan Hinori mengajak Kouneko menjauh dari para tamu yang lain. Sepertinya Tuan Hinori ingin membicarakan sesuatu yang peting.
“Ada apa Tuan?”
“Aku ingin tau pendapatmu mengenai pesta ini”
Kouneko melihat ke sekelilingnya kemudian berkata “Pesta yang sangat meriah, dan saya lihat banyak orang berpengaruh yang datang ke tempat ini. Juga Hotel ini, Saya yakin akan memberikan keuntungan pada Hinori Group.”
“Membuat saya selalu kagum dengan yang dilakukan putra Tuan sebagai CEO Hinori Group.”
“Putraku? Bagaimana pendapatmu tentang anakku sebagai pewaris tunggal keluarga Hinori?”
“Kurasa dia orang yang sangat hebat. Pria yang cerdas. Saya selalu teringat cerita Tuan tentangnya dimasa lalu. Hal itu memberikan semangat pada saya untuk bisa sepertinya.”
“Kamu masih ingat yang aku ceritakan tentang anakku?”
“Saya memang tak sebanding dengan putra Tuan, itulah mengapa semenjak dulu saya menjadikannya tujuan saya. Saya ingin punya hasrat bekerja sepertinya. Beberapa waktu yang lalu putra Tuan ngobrol dengan saya serta memberikan saya undangan ini. Saya rasa dia bukanlah orang yang kaku dan bisa membaur dengan orang orang. Dia berbeda, tidak seperti saya.
“Benarkah, kamu megaguminya?”
“Seandainya dia perempuan, tentu akan aku nikahkan dia denganmu” Ungkapan Tuan Hinori dengan sedikit tertawa.
“Saya merasa tidak pantas, Saya yakin kalau dia perempuan, pasti dia seorang yang sempurna sehinngga banyak orang yang mengejarnya”
“Tapi aku tak yakin dengan orang – orang itu. Jika anakku satu – satunya itu perempuan, maka aku pasti lega bila menyerahkan dia pada pria yang aku percaya, pria sepertimu”
“Tuan, anda terlihat sangat serius, bahwa Usami itu seorang perempuan”
“Kamu selalu bisa membuatku tertawa seperti ini” Tuan Hinori tertawa lepas saat bersama Kouneko, padahal di saat seperti ini Tuan Hinori selalu terlihat berwibawa.
“Aku akan senang bila punya putra sepertimu”
“Tuan, bila Usami dengar dia mungkin akan marah”

“Baiklah, terserah padamu Kou“

Tidak ada komentar:

Posting Komentar