Minggu, 07 Februari 2016

Labirin misteri : Jalan yang aku pilih

Telah terlalu lama aku disini. Melihat mereka yang berjalan didepanku. Aku telah melihat jejak kaki mereka.
Itu memberikanku sedikit pembelajaran tentang hidup.

Masing - masing manusia punya jalan hidup berbeda. Mereka punya pilihan... seperti aku yang juga punya pilihan.

Aku sempat menyesali beberapa langkahku yang aku rasa itu adalah sebuah kesalahan. Aku mengakui hal itu. Dan aku melangkah pada jalan yang aku pilih.
Aku menyadari bawa beberapa dari mereka telah melangkah terlalu jauh pada sebuah jalan yang aku sebut sebagai perjudian.

Aku kira bermain main dan berjudi dalam persimpangan jalan adalah kesalahan. Kerena kerugian total adalah taruhan yang sangat sulit. Aku tak tau apakah aku memiliki cukup keberanian.

Aku tak pernah tau dengan apa yang mereka rasakan dan pikirkan. Apakah mereka terbawa arus, atau kah itu benar - benar keiginan mereka. Namun, aku pernah mendengar bahwa itu bukanlah sebuah pilihan. Keadaan bukan pilihan, tapi... kelemahan

Tanpa adanya kekuatan yang dimiliki... keinginan mereka akan dipatahkan oleh keinginan lain. Hingga... keadaan lah yang mengantarkan mereka pada jalan kesalahan. Jalan yang sebenarnya tak pernah diinginkan siapapun untuk dilewati.
Lemah terhadap sebuah keadaan.

Aku melihat entah seberapa itu besarnya... ada kesedihan dan penyesalan di mata mereka. Seperti merasa kehilangan cahaya dari dalam jiwanya. Aku tak tau seberpa dalam perasaan menyesakkan itu. tapi pada titik tertentu... mereka kalah telak oleh kelemahan. Dan kekalahan itu sangatlah menyakitkan.

Mereka telah memberi aku penglihatan... bahwa jalan yang aku lalui pastilah sulit. Aku membenci kekalahan... jadi mungkin aku harus bersiap melawan kelemahanku. Kelemahan terbesarku.

Aku pun sadar tentang jalan yang aku lalui waktu itu adalah jalan yang sama dengan jalan sesat mereka.
.... jalan labirin...
Aku berada tepat di awal jalan itu, labirin misterius. Yang aku lihat memang banyak tanda peringatan. Meski begitu... aku benar - benar terkejut melihat banyak... banyak sekali yang juga melaluinya, hingga aku tak tau... dan merasa sedikit penasaran dengan apa yang aku ketahui selama ini. Keingintahuanku tentang sebuah kebenaran membuatku tergoda untuk melangkah. Resiko akan tersesat pun... tak pernah aku hiraukan. Seperti peringatan sebelumnya. Tapi saat itu juga aku tau apa yang mereka pikirkan pada langkah awal pada jalan itu....
Tak mau tau!!!

Aku merasakan hal yang sama.
Jalan itu memang adalah jalan yang rumit. Hanya beberapa langkah... aku merasa ini memang ada yang salah. Ada sesuatu yang hilang dalam diriku.... sesuatu yang berharga... kepedulianku.
Aku sempat merasa tak peduli pada apapun. Itu membuatku merasa bersalah.

Aku masih bertanya... apakah kemampuanku kali ini bisa sedikit membantuku... setidaknya untuk lari.

Hingga pada titik tertentu... aku mengingat segalanya. Aku sadar bahwa... aku telah berjudi dengan kelemahanku. Di jalan yang aku lewati ini... ternyata bukanlah keinginanku. Kebenarang yang ingi aku ketahui terlalu menakutkan.Aku rasa langkahku sudah cukup. Rasa takut pada kelemahanku lebih besar dari penasaran.
Aku putuskan untuk berhenti dan kembali.

Meskipun aku berkawan dengan mereka yang telah melewati jalan itu... tapi bukan berarti aku harus sejalan dengan mereka.
Aku punya keinginanku sendiri, pilihanku sendiri, jalanku sendiri...

Aku takut pada labirin misterius... yang semua orang tau bahwa akan ada hal buruk menanti di akhir.
Aku sadar itu bukan jalanku.
Pilihanku adalah jalan yang tak dilalui oleh banyak orang. Jalan yang setidaknya sedikit lebih terang. Jalan yang jauh lebih cocok untukku. Jalan dimana aku bisa sedikit tersenyum dan bertahan.
Meski dijalan yang aku pilih ini aku bisa tersesat juga, karena bukan jalan yang paling benar yang aku tau. Tapi aku tau... jalan yang aku pilih sekarang... mungkin bisa membawaku ke jalan yang diharapkan seluruh manusia sebagai tujuannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar