Rabu, 10 Februari 2016

Hasrat

Aku tau ...
Hasrat ku adalah kelemahan ku
Keinginan dan harapanku. Semua yang ada di pikiranku yang kadang tak sejalan dengan rotasi bumi membuaku kacau.
Aku menggeliat dalam ikatan....
Aku bisa tak terkendali hanya karena mendambakan angan - angan.
Hasratku adalah kerakusan ku.
Aku yang terlalu serakah menginginkan segalanya. Sudah jenuh aku di daratan... aku mencoba menuju lautan, menantang ombak, hingga menyelam ke dasar samudera. Nafsuku yang igin menaklukkan segalanya membuatku tenggelam. Ku rasa inilah saatya aku beristirahat.
Dan saat aku mengambil nafas di permukaan... aku lihat langit yang terlalu indah... bahkan jika itu hanya dilihat dari tempatku saat ini. Aku memuja... yang lebih luas dari samudera.
Kelemahan terbesarku adalah hasrat untuk tak sendiri melintasi angkasa...
Tapi sayang... untuk mencapai batas langit, aku tak punya  sayap yang cukup tangguh atau kepercayaan pada yang lainnya. Aku yang sekarang ini hanyalah manusia yang punya hasrat dan keinginan. Namun, tak mampu bergerak. Aku terikat, terpasung dalam belenggu. Aku bukalah seseorang yang seberani mereka yang melepas ikatan.
Aku terlalu takut... dan tak tau diri. Aku menginginkan segalanya. Sedang yang kuberikan tak ada nilainya.
Prinsipku hanya satu, dan sulit untuk sejalan dengan pikiran yang lain. Dan jika tujuanku adalah langit... lalu bagaimana?
Keinginanku sangat menyesakkan. Satu hal yang ku dambakan tak akan pernah bisa ada dalam genggaman. Menyurutkan gairah.
Hasrat ini membuatku semakin frustasi... tapi... aku tak mau rasa seperti ini menghentikanku... menghancurkanku... karena aku memendam cinta... cinta untuk dunia.
Semangatku begitu bergeora dalam mimpi... tapi fakta bicara bahwa kenyataan berbeda. Aku tak seperti itu.
Dan entah sampai kapan hasrat yang menyakitiku ini akan berakhir??
Aku berharap... sangat berharap...
Akan menemukan jalan sebagai awal pilihan... menemukan jawaban dari penantian. Tapi sekarang aku berada tempat yang tak memiliki arah jalan.
Dan jika tak ada jalan lagi yang tampak jelas, bagaimana aku bisa melanjutkan niatku.
Seperti saat ini aku benar - benar menginginkan sayap. Sayap yang kokoh dan kuat agar aku bisa mencoba mengetuk langit.  Mengintip dunia dari atas, dunia yang masih aku cintai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar