Selasa, 23 Februari 2016

Karunia dan kutukan bagian2

Karunia dan kutukan... sesuatu yang membuatku begitu resah
Aku merasa takut... aku merasa bingung...
Seperti pisau bermata dua. Seperti pertaruhan pada dadu yang dilempar.
Semua bisa menjadi kenyataan ataupun kebalikannya.
Semua itu datang begitu saja. Kadang bisa terjadi atas keinginanku juga, tapi ketika itu mengakibatkan hal buruk terjadi... aku bisa juga sedih.
Pandangan mata ini tak sekuat kemampuan pikiranku... tapi aku tak punya kekuatan dalam kontrol semuanya.
Aku tau semua akan memiliki resiko... saat aku bertaruh pada keinginanku... pikiranku pun menjadi buta seperti mataku.
Aku sudah melihat bukti bila terlalu dalam mengarungi jiwaku... tak hanya kenyataan, tapi pikiranku juga akan tenggelam.
Apakah aku kuat jika hal buruk akan terjadi. Meskipun awalnya aku mampu bertahan, tapi... aku masih bimbang... aku terlalu takut... dan tak sanggup mengetahui kenyataan yang akan terjadi. Aku hanya tak bisa memahami kebimbangan dan keraguan. Hingga satu hal yang aku takutkan... pembalasan atas ulahku.
Kini aku berada di tengah - tengah rasa bimbang. Rasanya tanggung jika aku masih berdiri di tempat yang sama. Rasa ingin tau ini apakah lebih besar dari kebimbangan?? Rasa takutku juga besar
Pernah sekali aku putuskan untuk melangkah sedikit lebih jauh. Akupun merasakan sedikit warna dunia itu, warna yang tak bisa dilihat oleh mata biasa. Tapi... setelah semua yang terjadi ... rasasnya aku tak sanggup melanjutkannya.
Aku menyadari tetang ini, dan aku tau bahwa orang itu juga tau. Jadi dia tak bilang apa - apa. Tapi... itu membuatku semakin sesak dengan pikiranku sendiri. Apakah dia tak tau kalau aku menyadari beban ini. Sialnya... tak semua orang tau, dan membuat pikiranku mengacau.
Hal yang seharusnya terjadi... tak mampu mendekati kenyataan bahkan untuk sejengkal.
Aku merasa tersiksa atas rasa ingin tauku...
Aku sudah tau tentang apa yang seharusnya dan tak seharusnya terjadi... tapi bayangan itu muncul begitu saja. Bayangan yang memiliki efek kebalikan. Jauh dari yang aku harapkan. Kontrol bisa saja aku lakukan, sayang itu tak selalu berhasil. Efek kebalikan akan selalu muncul. Memang bisa saja hal buruk tak akan terjadi... tapi konsekuensinya adalah aku kehilangan keinginanku sendiri. Harapanku selalu jauh dariku. Impianku tak akan bisa aku genggam.
Aku tak bisa seperti mereka yang memiliki pikiran dan mata yang tak terhalang... mereka yang yakin memiliki anugerah. Itu membuatku iri... bukankah seharusnya aku juga... meyakini bahwa itu adalah pemberian yang berharga dan tak lagi menyebutnya sebagai kutukan?
Sesuatu yang berada dalam diriku terkadang membuatku bertanya ... kenapa aku... aku yakin pasti karena aku lah yang bisa menanggung bebannya. Siksaan yang aku peroleh karena aku terkurung dalam penasaran, dijauhkan dari dunia yang ingin aku ketahui.
Jadi apakah aku harus melangkah atau tetap disini...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar