Sabtu, 20 Februari 2016

Di dalam diriku

Seseorang yang selalu ada untukku
Melindungiku dan mendengarkan apa yang aku katakan.
Memberikanku nasehat baik.
Entah bagaimana caranya dia menenangkan dan memberikan kenyamanan. Kedamaian dalam cahaya yang mengelilingi. Memberikan rasa hangat yang menyebar memberi kehidupan.
Matanya memberikan ku penglihatan. Sudut pandang berbeda dalam melihat peristiwa yang telah terjadi. Kenyataan pun tersingkap, hingga batas antara benar dan yang disebut sebagai dugaan, memudar. Beberapa diantaranya adalah kebenaran. Meski pandangan untuk masa depan adalah keterbalikan.
Telinganya telah membuka tabir. Memperdengarkan alunan nada yang menggetarkan. Memberikanku banyak pengertian dari suara pengetahuan.
Suaranya sampai pada hatiku. Memberikan pesan dan menyatukan semuanya ke dalam diri ini.
Kelamahanku yang membutakan jiwa hingga membakar perasaan, bisa lenyap dan terkubur jauh hanya dengan memejamkan mata.
Tiap nafas yang berhembus adalah ketenangan, menunjukkan satu harapan untuk terus merasuk ke dalam.
Pernah di suatu waktu saat aku berada pada titik terendah, membuka kotak tersembunyi di dalam hati. Pintu perasaan terdalam yang tertutup rapat. Aku memasuki alam di dalam diriku. Alam yang temaram, penuh nuansa petang. Yang muncul didalam hatiku adalah sosok yang tak pernah bisa aku bayangkan sebelumnya. Sosok yang tak begitu aku ingat seperti apa dirinya. Sosok yang sepertinya memancarkan sesuatu yang berbeda, dialah yang aku tau penjaga dan pelindungku. Dialah yang aku temui saat aku melarikan diri hingga ke tempat tersembunyi.
Memberikan ketenangan dari suara yang samar terdengar. Pengetahuan yang belum pernah diketahui sebelumnya. Nasehat yang membesarkan jiwa. Dan mengingatkan tentang hal baik dan buruk. Hal yang pernah didapatkan dan dilepaskan sebagai tanda berserah diri.
Nuansa gelap yang memberikan pencerahan.
Walaupun sampai sekarang aku tak pernah mengetahui apa yang aku tau itu adalah kebenaran atau bukan. Tapi ketenangan dari jawaban yang aku dapatkan mungkin sudah cukup untukku.
Dan setelah aku temukan jawaban dari pertanyaan dalam benakku. Akupun merasakan kembali gerakan jari jemari ku. Mengumpulkan kembali pikiran yang melayang layang saat hati bicara. Saat pemikiranku kembali dan berbagi dengan hati, menyatukan pembelajaran yang diperoleh.  Semua menjadi jelas terlihat. Dalam gelap itu, yang aku rasa adalah terangnya diriku dan mengingat tentang sosok bijak yang mengajariku.
Siapakah itu... yang ada di dalam diriku?
Dan.... saat aku membuka mata...
Hanya
Ada...
Aku...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar