Rabu, 17 Februari 2016

Kisah dari negeri rempah

Kisah tentang kekuasaan, perebutan tahta, cinta?? Tentu lebih dari itu.
Aku ingin membuat sebuah karya, cerita yang tak hanya tentang cinta dan kekuasaan.
Idenya adalah cerita dengan latar kolosal. Ya, tema kerajaan, puteri, pangeran, dan cinta sejati. Cerita tentang mimpi dan khayalan. Seperti kisah yang didambakan banyak orang.
Seperti tema umum yah? Tapi aku ingin memberikan sesuatu yang berbeda. Nilai lebih pada setiap cerita yang aku buat.
Memang cerita dengan tema seperti ini telah ditulis ribuan. Namun, aku meyakinkan diriku awal mulanya bahwa setiap cerita yang terlintas dalam benakku adalah sesuatu yang berbeda. Sesuatu yang memiliki makna dan pembelajaran.

Karakter :

Putri Clove

Putri dari negeri Spice. Dia memiliki saudara angkat bernama ginger. Setelah kematian raja, dia melarikan diri setelah curiga bahwa ginger yang membunuh raja karena gila kekuasaan

Ginger
Panglima perang, dia tangguh, berani, sikapnya keras, dan tak kenal ampun.

Garlic
Pangeran dari negeri lemongrass. Garlic mencoba membantu putri untuk merebut kekuasaannya lagi. Namun, niat baik itu tentu saja tidak ada yang gratis.

Nutmeg
Sahabat putri dari kalangan biasa. Saat sang putri di luar istana dan menyamar jadi orang biasa, Nutmeg selalu menemaninya. Dia baik dan ramah.

Kisah ini dimulai dengan masa kanak - kanak putri raja dan seorang anak lelaki biasa yang diasuh dalam lingkungan kerajaan. Masa kecil mereka bagai persaudaraan yang tak bisa terpisahkan. Hingga masa berubah dan waktu berjalan dengan cepat.
Si bocah beruntung itu tumbuh menjadi pria yang berwibawa. Dialah sang panglima perang.
Putri kecil raja menjelma jadi sosok wanita yang anggun dan mempesona.
Sang panglima sangatlah keras hatinya. Dia kejam di medan perang dan arogan pada semua orang. Sang panglima menjadi lebih keras sikapnya terutama kepada sang putri.
Sang putri yang anggun di istana, menjadi wanita bebas di luar istana. Putri sering kabur dari istana dan menjadi rakyat biasa. Dia punya seorang sahabat di luar istana. Putri selalu merasa kuat, padahal sangat rapuh dan lemah. Itulah kenyataan yang diketahui panglima.
Dan keadaan berubah segalanya. Raja telah wafat. Sang putri kebingungang tentang semuanya, kesedihan mendalam melanda dirinya. Dalam kekalutan dan kekosongan kekuasaan. Sang panglima menawarkan pernikahan dengan dirinya. Tapi puteri bingung dan menolak karena menganggap panglima adalah saudaranya. Karena penolakannya, putri dikurung dalam ruangannya.
Kemudian berhembus kabar bahwa panglima berkhianat, karena ingin menguasai kerajaan, dia membunuh raja dan ingin menikahi putri. Membuat putri marah. Putri kabur dan mencari bantuan entah kemana.
Dalam perjalanannya, putri dibantu seorang sahabatnya dari luar istana menghadang rombongan kerajaan besar. Disana ada seorang pangeran yang sangat tampan dan berkharisma. Putri menceritakan segalanya dan pangeran bersedia membantunya.
Sang putri dan sahabatnya ikut pangeran kembali ke kerajaannya.
Di kerajaan sang pangeran mereka mengatur siasat, tentang penyerangan dan segalanya untuk membantu putri. Putri pun memberikan informasi yang dia ketahui tentang semuanya yang dia pelajari dari panglima. Namun, ternyata ada rencana lain yang tak pernah diketahui putri. Sahabatnya yang memendam curiga, mengetahui sedikit banyak tentang itu. Dan diapun ditahan.
Sementara sang putri dihasut bahwa sahabatnya juga seorang penghianat dan melarikan diri.
Hari itu pun tiba. Dan penyerangan merebut tahta untuk putri.
Semua begitu saja terjadi. Pertumpahan darah dalam perang yang tak seimbang dan banyak korban jiwa. Pasukan panglima kalah telak.
Hingga sang putri, pangeran dan semuanya sampai di aula istana. Berusaha menyerang sang panglima. Panglima diam saja saat pedang sang putri pada lehernya.
Pangeran duduk di tahta istana. Prajurit pangeran menangkap putri dan panglima. Pangeran menerangkan niat buruknya. Sang putri sadar bahwa dia telah terpedaya. Pangeran berusaha menguasai kerajaan putri. Berniat membunuh panglima dan putri, tapi sebelum itu semua terjadi, panglima menyudahi semua sandiwara dan berusaha mengalahkan pangeran bersama tentaranya. sahabat putri muncul,membantu panglima dan putri. Dia adalah seorang yang diminta secara khusus oleh panglima untuk bersama putri dalam pelariannya.panglima dengan gagahnya menghajar semuanya, meski berlumuran darah. Dia bilang bahwa apapun yang dilakukan hanyalah untuk melindungi putri.
Tidak bisakah putri mengerti. Meski sulit dipercaya, panglima yang selalu terlihat menyakiti putri, tapi itu semua hanya demi putri. Demi keselamatan putri.
Dan dilain kesempatan. Di malam yang indah putri bersama panglima. Putri ingin menjawab sekali lagi lamaran panglima, tapi sebelum itu dia menginginkan agar panglima menjelaskan semuanya.
Panglima bukanlah orang yang pandai bercerita. Tapi intinya adalah panglima tak pernah gila kekuasaan. Dia gila karena putri. Karena perasaan itu panglima memerlukan kekuasaan. Kekuasaan dan kekuatan untuk melindungi putri dan negerinya, apalagi setelah sang raja wafat. Karena dia bukanlah apa - apa selain orang luar.
Dan jawaban yang diberikan panglima, putri pun berkata bahwa... dia memang terlahir sebagai penerus raja, tapi panglima punya kemampuan untuk menjaga kerajaan... dan hanya panglima juga lah yang bisa melindungi putri.
putri mengatakan bahwa panglima bukanlah orang luar. Panglima seperti kakak yang selalu ada untuk putri.
Putri memeluk panglima dan bicara bahwa dia mencintai saudaranya. Dan panglima bilang
"Bukankah sudah kubilang aku bukanlah saudaramu"
Aku tau.
Begitukah...
Panglima mencium putri.
Dan cerita berakhir.
Akhir cerita yang bahagia... bukankah itu yang diinginkan semua orang.
Aku memang sebenarnya punya alternatif akhir cerita yang lain. Akhir cerita yang begitu sedih dan dramatis. Akhir paling tak membahagiakan hanya karena putri telah salah sangka tanpa bukti. Hanya karena putri termakan hasutan dari kabar yang tak benar. Tentu saja, aku tak akan membuat cerita ini berakhir menyedihkan... tak akan aku biarkan kisah ini selesai dengan menyisakan kepedihan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar