Kamis, 24 Desember 2015

Tak bisa katakan tidak

Penurut...
Ya... itulah yang aku katakan. Aku adalah seseorang yang penurut
Itu bukan perintah... tapi permintaan.

Pernah aku katakan
Sesuatu yang meninggalkan sedikit penyesalan dalam diri ini
Adalah kata
... tidak ...

Kenapa saat aku tak mampu melihat sorotan mata itu... satu kata yang keluar dari mulutku adalah akhir dari semuanya.
Tak akan pernah bisa menjadi seperti dulu lagi. Kini semakin memudar dan hilang.

Ini seperti kutukan... saat mereka meminta... setelah aku katakan ya.... apapun akan aku lakukan. Meski kadang membuatku terjatuh. Itu tak apa. Meski aku yang merasa marah. Mau bagaimana lagi. Bukannya segan atau tak menerima dengan sepenuh hati. Namun, bisa aku yakinkan bahwa apa yang aku terima adalah sesuatu yang sangat bernilai. Untuk itu aku tak bisa menolak. Aku tak bisa katakan tidak.
Itu adalah janji.... janji ku pada diriku sendiri...
Aku seperti dilahirkan untuk menjadi seorang pelindung... dari mereka yang memintaku. Aku hanya perlu memainkan peranku saja. Di dunia ini... seperti itulah tugasku.

Kata orang... aku hanya terlalu baik. Benarkah?
Aku? Baik? Tapi aku tak sebaik itu... aku juga punya sisi lain. Demi menutupi itu semua, akan aku katakan ya... untuk kalian.
Kalian senang... begitu juga aku.

Satu yang selalu bisa melepaskan ikatan itu... jika aku lupa... kehilangan memori sesaat... menghindarkanku dari rasa bersalah yang disengaja.

Tidak... ini bukanlah sebuah beban. Asalkan aku bisa diingat... itu sudah cukup.

Aku tak ingin hal itu terulang lagi. Ketika suatu saat aku menyesal dengan mengatakan tidak...

Jika aku lupa dan terlena...
Hey seseorang disana
Tolonglah aku
Ingatkan aku... Sadarkan aku ...
Tentang bumi dan yang ada di dalamnya. Bila perlu... hantam aku dengan pukulan mengejutkan.

Suatu saat dimana aku secara tak sadar keras kepala. Saat aku tak segera melaksanakan permintaan kalian padaku.
Bangunkan aku dari lamunan yang tak berguna. Segerakan aku bangkit dan mewujudkan mimpi.
Karena kesempatan datang begitu cepat. Sekali terlewat... maka lewatlah sudah.
Tak ada guna penyesalan... tak ada arti dari ucapan kosong

Memang aku tak berkata tidak... tapi saat aku lari dalam kesibukan... waktu pun ikut bergulir. Hingga aku sadar bahwa waktu tak bisa kembali saat aku melewatkan semua itu.
Kegelisahan terus menggeliat di hati. Rasa bersalah masih mengganjal.
Jadi ingatkan aku saat aku mengingkari apa yang ditugaskan untukku.

Aku tak ingin merasakan perasaan sakit seperti ini lagi.... karena sakitnya terasa menusuk tulang. Maski orang berkata tidak apa apa, semua akan baik baik saja...
Pedih di jiwa mungkin sulit disembuhkan.

Aku memang seharusnya tak menunda nunda sesuatu yang sudah aku janjikan pada waktunya. Karena hingga akhir nanti... waktu bergulir tanpa menunggu siapapun

Tidak ada komentar:

Posting Komentar