Rabu, 16 Desember 2015

Pura - pura tak melihat

Aku berpura pura menutup mata.
Tak melihat apa yang diperbuat? Seakan tak tau

Meskipun sebenarnya aku tau... aku selalu melihat.

Aku melihat apa yang kamu sembunyikan...
Aku melihat apa yang kamu lakukan...
Meski aku memalingkan wajah seakan tak paham... tapi aku tau.

Karena aku... aku selalu ada di belakangmu....
Aku hanya berusaha melindungi dan menjaga agar semua baik - baik saja. Tapi kenapa selalu saja ada celah untuk membuat semua berantakan. Kenapa selalu saja...membuatku cemas.
Aku tak ingin jika ada orang lain yang tau. Bukankah milik orang itu? Kenapa harus diumbar?
Aku tak mengerti. Tak bisakah sedikit saja melindunginya sendiri... karena tak sepanjang waktu aku dan orang itu bisa mengawasi...
Aku hanya ingin menjaganya.
Karena setelah kehilangan yang menyakitkan itu... aku telah berjanji
Untuk melindungi...

Aku bisa menutup mata untuk apapun yang kamu dan mereka lakukan. Bukannya aku ini tak peduli dan tak mau ikut campur. Hanya saja... aku tak bisa... benar - benar tak bisa untuk melihatnya. Aku takut... tentang apa yang orang pikirkan dan apa yang mungkin orang lakukan padanya. Dan yang aku pikirkan mungkin saja...
Jadi untuk melindunginya... adalah apa yang aku pikirkan... yaitu sesuatu yang membuatku takut...

Satu hal lagi tentang kepura puraanku....
Sesuatu yang tak bisa aku lihat... adalah sesuatu yang paling ingin aku miliki...
Jika aku terlalu lama melihatnya... mungkin aku akan lupa segalanya... Serasa tak bisa jika tak memilikinya... menyentuhnya... dan apapun itu...
Mungkin bisa membuatku gila...
Aku sengaja memalingkan wajahku, agar itu tak terus berputar putar dalam pikiranku.
karena banyak orang yang memilikinya... tapi aku??
Membuatku iri... sangat iri...
Dan iri hati adalah kelemahan terbesarku... sedang aku yang sekarang tak bisa berbuat apa - apa untuk mendapatkannya.  Memilikinya adalah langkah awal untuk mendapatkan hal lainnya. Sesuatu yang sangat ingin aku raih... seperti orang orang yang telah meraih keinginannya...
Aku tak bisa merengek dan memohon belas kasih pada orang itu... tapi aku sangat berharap - dan berharap bahwa doa pada Tuhanku terkabul. Doa untuk melihatnya... menyentuhnya... dan... memilikinya...
Karena salalu dan selamanya... aku menyiman hasrat. Aku tak mau jika hasrat itu selalu melemahkanku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar