Minggu, 31 Januari 2016

Tak pernah sendiri di dunia

Sempat terbersit dalam pikiranku bahwa hanya aku....
Tapi aku sadar bahwa itu salah. Selama ini yang aku pikirkan adalah salah....
Tidak ada manusia yang benar - benar sendiri di dunia ini. Tidak ada satupun yang ditakdirkan untuk itu.
Aku ingin dia, kamu, orang itu, bahkan semua orang di dunia ini tau... bahwa kita semua tidaklah berbeda.
Mengertilah.
Meski kadang kepedihan datang bagai kabut atau kesepian melanda jiwa. Akan ada orang lain yang akan selalu ada untuk kita. Meski kamu tak pernah sadar dan buta oleh pikiran sendiri yang menyesatkan. Keinginan yang tak  terpenuhi ataupun kelebihan yang ingin dibuang. Semua ada pada diri kita.
Sempat diriku menjadi manusia yang naif. Tak mau menerima dan membalas kasih. Persahabatan yang aku buang karena keegoisanku. Kemarahan yang tersimpan dalam hati hingga menjadikan diri buas. Tertawa saat dendam amarah terbalaskan.
Dan tak menganggap tak ada gunanya aku, atas apa yang aku berikan pada dunia.
Maafkanlah.
Aku terlalu takut atas pembalasan dari dunia, dan rasa menyiksa dari dalam diri.
Meski masih ada sisi munafik dalam diri ini, aku selalu mencoba untuk berubah. Selangkah demi selangkah menebus masa lalu. Diriku yang waktu itu lebih bodoh dari diriku yang sekarang.
Karena aku tak menyadari tentang perasaan orang orang di sekitarku.
Seharusnya kita membuka mata dan hati untuk sapat mengetahui kebenaran. Bahwa kita tak pernah bisa sendirian di dunia. Di saat semua meninggalkanku, melupakanku... tapi aku ingin. Aku ingin menjadi bagian dari dunia yang aku kenal. Setidaknya ada yang mengingatku. Itu membuatku merasa cukup. Walau yang aku inginkan selalu lebih.
Memang kekuasaan sempat di tangan, tapi bukankah hal semacam itu bisa hilang. Satu hal yang tak pernah musnah... adalah kesetiaan yang ada di mata mereka. Jangan sekali kali meragukan kepercayaan yang telah diberikan. Saat tiba masanya, mereka lah yang menjadi hakim atas diri ini. Dan apa yang mereka katakan adalah kebenara atas kita.
Aku sadar aku tak sendiri di dunia. Aku percaya itu...
Alasan yang menggerakkan bumi ini hanya karena kita memiliki keinginan hidup yang sama di bawah langit yang sama.
Tapi orang itu tak pernah benar - benar percaya.
Bahwa aku sudah mencapai masanya untuk menentukan jalanku sendiri. Orang itu tak akan pernah melepaskanku.
Hingga saat itu dan sekarang... aku merasakan kesendirian di dunia ini. Aku ingin melihat cahaya yang lain, cahaya yang sempat aku lihat sekejap di waktu yang lalu... meskipun itu adalah kepalsuan.
Aku selalu percaya aku tak sendiri di dunia ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar