Sabtu, 31 Desember 2016

Pertemuan Sempurna - She is a princess??

Kou berbincag dengan Tuan Hinori di sebuah pesta.... Kini yang mereka bicarakan adalah sesuatu yang serius

“Sewaktu kamu berkunjung ke rumahku beberapa waktu yang lalu, ingatkah dengan seorang perempuan yang pulang malam dengan pakaian olahraga?
“Iya, dia terlihat berantakan”
“Dia selalu saja membuat orang khawatir. Namun diusiaku yang sekarang aku sudah kesultan untuk menjaganya.”
“Apakah maksud pembicaraan ini, Tuan Hinori ingin saya mendekatinya?”
Aku senang kamu selalu mengerti yang aku maksudkan. Dia tak memiliki seorang pria di sampingnya, meski dia dekat dengan banyak orang. Aku yakin setelah melihatmu kini, kamu bisa menjaganya untukku.
“Saya yakin dia gadis yang baik, karena hidup dekat dengan Tuan, dan selama ini Tuan tentu menjaganya dengan baik.
“Bukannya saya menolak, tapi tidakkah ini terlalu cepat?”
"Itu tidak masalah, karena dia telah mempercayakan urusan ini padaku." 
“Baik Tuan, tapi saya ingin mengetahui apa yang dia pikirkan tentang semua ini. Dia tak mungkin memutuskan hal sepenting ini, bahkan sebelum melihat saya.”
“Dia kebetulan ada di pesta ini, aku yakin ini adalah waktu yang tepat untuk kalian bertemu”
Tuan Hinori mengajak Kouneko berjalan ke sisi lain dari ruangan pesta. Kouneko akan bertemu Usagi dan mungkin mengetahui hal yang sebenarnya.
Tampak seorang wanita yang anggun berdiri di tengah para lelaki yang berada di sekitarnya. Dengan gaun pesta menawan, wanita itu terlihat memiliki sosok kuat dan sangat percaya diri. Tuan Hinori dan Kouneko berjalan perlahan mendekati wanita itu.
Kouneko seakan terdiam. Yang dia rasakan adalah waktu yang berjalan begitu lambat. Dalam pikirannya dia terbayang langit malam berhiaskan bulan purnama yang terang.
“Uchan …” itulah panggilan Tuan Hinori pada Usag putrinya
“Hentikan, jangan memanggilku seperti itu di depan semua orang” Wanita itu berjalan cepat ke arah ayahnya.
“Perkenalkan aku… ”sapa Kouneko pada Usagi dengan ramah namun terdengar kaku. Lagi – lagi Kouneko sulit menyembunyikan rasa gugupnya.
Wanita itu hanya melirik sebentar pada Kouneko, sembari terus berjalan ke arah Tuan Hinori yang ada di belakang Kouneko. Wanita itu Usagi, dia mengerti maksud dari ayahnya. Usagi mengajak ayahnya sedikit menjauh.
“Papa… ”
“Ini semua tentang pembicaraan kita tempo hari”
“Papa, jadi pria itu ?”
“Ya beberapa hari yang lalu dia datang ke rumah kita” Tuan Hinori menjelaskan
“Aku tak ingat.”
 “Kamu ragu dengan pilihan ayahmu ini”
“Aku tak pernah ragu dengan keputusan papa, hanya saja…”
“Kamu tau, dia setuju tanpa mengetahui bahwa kamu adalah pewaris keluarga Hinori, putri ayah satu satunya. Dia bahkan ingin bertemu untuk meminta pendapat secara langsung dan meyakinkannya kalau kamu mau menerimanya.”
“Sejak kecil ayah mengenalnya. Dia lah murid kebanggaan ayah di universitas, ayah memahaminya seperti dia putra ayah sendiri”
Setelah berfikir beberapa saat Usagi berkata kepada ayahnya untuk menyampaikan pesannya pada Kouneko. Usagi langsung pergi dari pesta itu. Tuan Hinori berjalan ke arah Kouneko, dan menepuk pundaknya.
“Maafkan, kelakuan Uchan, sebenarnya dia itu gadis yang baik”
“Dia ingin berfikir sebentar, sampai saatnya dia akan menemuimu secara langsung, tentunya bila kamu ada waktu untuk bertemu dengannya”.
Kouneko diam, dia masih merasa heran dengan perubahan itu, saat dia melihat wanita itu terakhir, sangat berantakan dan terlihat lemah. Namun malam ini wanita itu berubah lebih bersinar dan mempesona. Wanita yang terlihat bagai rembulan.
Pesta berlangsung hingga akhir, tanpa kehadiran Usagi yang langsung pergi setelah pembicaraannya dengan Tuan Hinori.

Itu saja, aku merasa tak yakin dengan alasan Kouneko mau mendekati Usagi, apakah karena Tuan Hinori, orang yang dihormatinya meminta secara langsung. Dia bahkan hanya sekali melihat Usagi.

Di bagian selanjutnya, Kouneko bertemu secara pribadi dengan Usagi. Salah satu dari mereka mengungkapkan sesuatu yang pernah terjadi, sesuatu yang menjadi awal dari perubahan mereka berdua, di masa 10 tahun yang lalu.

Minggu, 18 Desember 2016

Tetap manusia

Black Pearl On The Crown 
Chapter 6


Yuuya mati dengan mengorbankan jiwanya untuk menyelamatkan Meiko. Sampai saat terakhir dia telah menuntaskan tugasnya sebagai seorang pelindung, dan kakak yang terhebat bagi adiknya.
Ayari membantu semua orang dan Misaki bersama ayahnya. Mereka menantikan datangnya Meiko dan yang lainnya.
Tapi yang pertama kali keluar adalah Kurei, kemudian… Meiko. Dia bersama Shinji yang menggendong Yuuya. Semua orang terkejut.
Kemudian yang terakhir datang adalah ketua Tsuchiya.
Ketua Tsuchiya sepertinya kenal dekat dengan kedua orang tua Meiko.
Dan Shinji bertemu dengan orangtua Meiko Yuuya. Shinji mengenali mata itu.
“Kamu sudah dewasa rupanya”
Ketua Tsuchiya melihat kehancuran akademi. Tapi dia tensenyum melihat semua orang baik baik saja dan saling menolong. Siswa spark dan dust… mereka terlihat sama. Dalam kekacauan seperti ini… membuat semua orang bersatu.
“Hmmh… Butuh waktu untuk memperbaiki ini semua”
“Tentu ketua… kita harus membangunnya kembali dengan lebih bagus”


Beberapa tahun kemudian…

Menabur bunga di sebuah makam yang bertulis yuuya akita.
Seorang wanita rambut panjang pirang melihat ke sebuah daratan yang luas.
“Aku pulang…”
“selamat datang” seseorang datang…
“indah… tempat ini sangatlah indah”
“bukankah kamu melihatnya setiap hari…”
“semakin hari semakin tampak menakjubkan dari mataku”
“Dari dulu, kamu selalu benar… dan matamu… memperlihatkan itu semua”


Kisah
Black Pearl On The Crown



Tamat



Nb : Ada keterangan lain di bagian blog ini yang tak tercantum dalam cerita, semoga kalian bisa membacanya.
ah... aku sangat berharap agar bisa membuat komik dari cerita ini.
 



Rabu, 14 Desember 2016

Pengorbanan

Black Pearl On The Crown 
Chapter 5 Part 2

Pertemuan Meiko dan Shinji dalam pertarungan terdahsyat…
Taukah kamu seberapa lama aku menantikanmu…
Jadi seperti inilah dirimu…
Kemarilah dan serahkan kekuatan yang seharusnya adalah milikku. Kamu dan aku tau… bahwa kita tak akan pernah bisa saling melawan.
Meiko “kamu salah” meiko mendekat dan memberikan serangan pertama.
Meiko bicara kepada Shinji.
“benar dan salah? Apakah kamu tau perbedaan diantaranya?” “Aku tak peduli” Shinji, terluka… tapi lukanya pulih kembali.
“Aku hanya memahami bahwa tidak ada yang baik ataupun buruk. Keyakinan tidak ada yang benar maupun salah. Jika kamu meyakini bahwa yang lamu lakukan ini bukanlah sebuah kesalahan dan balas dendammu  adalah benar. Maka dengan mengalahkanmu… adalah keyakinanku
Mereka bertarung sengit. Shinji dengan mahkotanya. Segala serangan dari Meiko tak mempan. Shinji selalu mampu memulihkan dirinya. Tapi sepertinya Shinji tak benar benar ingin melawan Meiko.
 “serahkan kekuatan itu… dan kamu tak perlu sejauh ini.”
Shinji sebenarnya hanya dimanfaatkan… orang orang yang memanfaatkannya tewas dengan kekuatan penghancur Meiko saat mereka akan menyerang shinji.  
Saat shinji lengah Meiko mengunci pergerakan Shinji, dan memutus kedua lengan shinji.
Meiko teringat tentang malam itu saat kembang api menyinari langit gelap. Dan Shinji bilang sesuatu…
“Hey… sepertinya aku menyukaimu”
dan mengambil alih mahkota itu. Mendekatkan dahinya… dia menyerap hampir semua kekuatan batu mutara hitam dari tubuh Shinji.
Yuuya yang datang… mengatakan bahwa Meiko akan mengorbankan dirinya… tapi Yuuya dan yang lainnya tak bisa menghentikan atau berbuat apa apa.
Batu mutiara hampir penuh. Dan saat bersamaan Meiko membakar dirinya bersamaan dengan Shinji dan mahkota juga batu mutiara hitam… hancur dalam ledakan cahaya.
Meiko bilang dengan membisikkan sesuatu…. Tentang perasaannya… dia mengingat tentang malam perayaan itu….
“aku menghentikanmu… karena aku mencintaimu”

Shinji dan Meiko terkulai. Mereka mungkin mati… Yuuya mendekat pada mereka dan berusaha menyadarkan Meiko tapi itu tak ada gunanya.
Shinji… dia ternyata masih hidup…. Dia pulih kembali tapi tak sempurna karena energinya habis, tapi melihat Meiko mati… apakah usaha Meiko sia – sia…
Yuuya menyesali ketidakberdayaannya. Merasa gagal pada tugasnya yang paling penting… untuk melindungi meiko apapun yang terjadi.
 Shinji sadar akan perasaannya. Dia takakan pernah bisa membiarkan Meiko mati. Tapi kekuatan sedahsyat apapun tak akan pernah bisa membangkitkan yang telah mati.
Shinji beralih ke Meiko… dia  berkata bahwa Meiko… dia benar dan selalu benar. Bahwa Shinji tak akan pernah mampu melawan Meiko …
Kurei… melihat keaarah mereka dan berniat membunuh shinji, tapi usahanya digagalkan yuuya.
Bukan kekuatan ataupun jiwa… mungkin sudah terlambat mengakui bahwa yang diinginkannya adalah Meiko. Dia menyesal dan menginginkan Meiko kembali.
Tsuchiya yang datang mendekat… melihat sesuatu… dia melepas penutup matanya…. Dia masih merasakan Meiko masih hidup. Inti jiwanya masih tersisa…. Meski detak jantungnya terhenti.
Yuuya yang melihat ketua tanpa penutup mata …sadar tentang siapa Tsuchiya sebenarnya. Hanya akita yang memiliki darah dari keturunan lagka yang bisa melihat cahaya jiwa.
Tsuchiya memberikan pernyataan bahwa kekuatan sejati pada ras manusia monster ada pada hatinya. Dan kekuatan itu adalah untuk melindungi… bukan untuk menghancurkan.
Shinji dengan kekuatan terakhirnya bagaimana bisa memulihkan kembali Meiko. Tapi itu sudah terlambat. Mahkota dan mutiara hitam itu dihancurkan bersama dengan diri Meiko sendiri. Bagaimana dia bisa memulihkan Meiko.
Meiko sekarat…
Shinji mencoba menyelamatkan Meiko… seperti yang dulu pernah dia lakukan. … tapi kekuatannya sudah mencapai batas.  
“sebagian hidupku ada padamu. Jika… kamu seperti ini bagaimana aku akan hidup…”
Tsuchiya sadar bahwa Shinji akan menggunakan jiwanya. Seperti yang pernah ayahnya Shinji lakukan.
Tsuchiya “Shinji… ”
“Aku telah banyak berbuat kesalahan… ini saatnya aku mambayar  semuanya”
Semua orang mendekat dan membantu Shinji… Shinji Yuuya dan Kurei… menyatukan kekuatan mereka dengan berbagi jiwa… tapi itu tak banyak membantu, jika diteruskan nyawa mereka mungkin akan ikut terenggut. Kata Tsuchiya.
 Jadi Yuuya menghentikan mereka. Yuuya bilang pada Shinji bahwa dia adalah sahabat terbaik yang pernah ada. Yuuya meminta Shinji menggunakan nyawanya. Karena Yuuya ingin menepati janjinya, melindungi Meiko untuk yang terakhir kalinya. Shinji menangis mendengar hal itu. Shinji… tatoonya muncul lagi dengan cahaya yang berbeda… itu adalah warna asli nya
Kurei mengingat bahwa dia juga telah mendapatkan kekuatan sejatinya dan pulih dari tingkat paling kritis.. tapi kekuataan ini…. jauh lebih bercahaya.

Ledakan cahaya terjadi dan Meiko membuka mata…

terlihat bantuan dari luar datang dan menyatukan para blackpearl yang terpisah, kembali dari tugas, dan bantuan dai beberapa negara, termasuk negara ras manusia monster dan orangtua Meiko dan Yuuya. selama ini berada di negeri ras manusia monster yang baru utuk membangun kembali negeri mereka.-----


Sabtu, 10 Desember 2016

10.000 : 1

Black Pearl Pn The Crown
CHAPTER 5

Meiko berencana pergi sendiri dan meninggalkan yang lainnya. Dia bilang
“apapun yang terjadi aku akan menghentikan dia”
Ketua Tsuchiya “dia menangis”
Hiroi “ketua… anda menangis”
“bagaimana ini bisa terjadi… Meiko… bukankah kamu akan menjadi seorang blackpearl tehebat… tapi
“aku tidak apa apa… ”
“ketua… anda selalu baik padaku. pak Hiroi… pak Nobu aku sangat senang bisa belajar banyak dari kalian… terimakasih”
“Semuanya… “tanpa melanjutkan bicaranya… Meiko berlari keluar meninggalkan semuanya. Dia sendirian akan menuntaskan segalanya.

Misaki “bukannya kalian sudah melihat bahwa Meiko itu memiliki kekuatan yang luar biasa”
Kurei “dia memiliki kekuatan inti ras kami. Meskipun hanya separuh dari kekuatan batu mutiara hitam… apalagi dia juga memiliki kemampuan mata terkuat akita. Dia pasti bisa mengatasi segalanya.”
“Itu bukanlah kekuatan itu adalah kutukan baginya.”
Misaki “Kutukan?...”
Dia adalah pewaris kekuatan mata terkuat. Energinya akan semakin cepat terkuras saat terus menerus menggunakannya.”
“Tapi kini berbeda, Kekuatannya itu… Jika Meiko juga menggunakan kekuatan penghancur dan itu tanpa mahkota raja… di saat paling kritis…
Kurei “jangan bilang…”
Yuuya “Meiko tau itu, dan dia telah memilih.”
“Meiko akan mengakhiri ini semua bahkan jika harus melampaui batasnya.”
Misaki “Apa maksudnya…”
Yuuya “Meiko… dia seperti bom berjalan. Kekuatan penghancur ada pada dirinya… tapi fisiknya… ”
Kurei “Meiko  sekarat. Dia akan menghancurkan dirinya sendiri. Dia tak seperti kami yang bisa pulih atau kebal dari serangan. ”
Yuuya “itulah alasan kenapa selama ini fisiknya terlihat begitu rapuh. Kekuatan itu disegel bersamaan dengan sebagian besar energinya hingga pada hari ini.
Kurei “Kekuatan mutiara hitam digunakan dengan cara menyerap energi termasuk menyerap jiwa pemakainya….”
Misaki “… ”
Yuuya “semakin banyak dia menggunakan kekuatannya kematian akan ada di depan mata”
Dan sekarang Meiko akan menghadapi lawan yang sangat berat karena itu berkaitan dengan perasaannya. Apakah  dia mampu
Yuuya “aku percaya… aku selalu mempercayai Meiko”
 Untuk itulah aku tak akan pernah membiarkan dia sendirian… apalagi di saat saat seperti ini…
Yuuya memandang ke arah semuanya.

Kurei bicara pada Misaki bahwa dia harus membawa semua orang pergi keluar dari sini secepatnya. Ketua… dia tak bisa membiarkan mereka bertindak sendiri karena ini adalah tanggung jawabnya juga. Memohon pada Nobu dan Hiroi untuk mengeluarkan semua orang dari akademi.  Ketua Tsuchiya, Yuuya, dan Kurei menuju tempat Meiko dan Shinji.

Kamis, 08 Desember 2016

Menunggumu

Black Pearl On The Crown
Chapter 4 Part 3

Kekuatan Meiko yang terpancar… kembali ke tubuh Meiko… tattoo cahayanya memudar dan hanya tinggal tato di tangan kanannya.
Shinji yang dari tadi duduk tersenyum… bahwa dia merasakan kekuata yang dahsyat… kekuatan yang dirasa adalah bagian dari miliknya.
Yuuya… masih kesulitan berjalan. Meiko sekarang yang memimpin. Mereka melanjutkan rencana awal
 Meiko dan kekuatan spesialnya… kekuatan mata terkuat yang hanya diturunkan pada kuturunan istimewa keluarga akita. Meiko mengetahui setiap gerak… setiap langkah, setiap warna aura dari masing masing orang yang berada di akademi. Dia menyusun rencana untuk bisa menyelamatkan semua orang.
Yuuya “tetaplah tenang dan konsentrasi… kamu tak perlu terburu – buru, ingat bahwa kamu tak memiliki mahkota raja”
Meiko “…”
Misaki “jadi seperti inilah dia yang sebenarnya…”
Kuma “Meiko pasti bisa dengan mudah mengalahkan Shinji”
“Ayari… tapi bagaimana bisa dia melawan Shinji…”
Ayari mengingat kalau… Meiko mungkin menyukai Shinji.
Mereka semua melihat kehebatan meiko.
Meiko mengalahkan musuh dalam sekali serang yang dahsyat. Kekuatan yang seperti sihir, yang membakar dan meledakkan segalanya dan ketepatannya lewat kekuatan mata. Dalam sekejap sebagian besar dari mereka dimusnahkan.
Mereka akan berpencar… karena Meiko memutuskan. Dia, Yuuya bersama Misaki Kurei menuju ruang dimana ketua dan anggota dewan disekap. Disana juga ada ayah Misaki. Sedang Kuma dan Ayari menuju ruang pusat keamanan agar bisa membebaskan semua siswa yang disandra.
Meiko dan yang lainnya berhasil sampai ke ruang dimana para dewan disekap.  Misaki juga bisa menemui ayahnya. Meiko pun bertemu dengan Ketua. Meiko mengisyaratkan bahwa dia akan mengakhiri kekacauan ini. Dan meminta semua pergi keluar wilayah akademi meninggalkannya sendirian.
Meiko melihat semuanya… para blackpearl dan siswa lainnya telah dibebaskan dari perangkap dan sistem keamanan dipulihkan. Seperti permintaannya pada Kuma dan Ayari… mereka harus membawa semua orang meninggalkan akademi. Karena untuk mengantisipasi hal yang terburuk.
Kini Meiko menatap jauh kedepan… disana terlihat Shinji yang masih tersenyum dan mengulurkan tangannya. Meiko menyadari tentang apa yang akan dihadapinya. Bencana.


Selasa, 29 November 2016

Kisah yang tak diketahui

Black Pearl On The Crown
Chapter 4 Part 2

Di ruang penyekapan Ketua Tsuchiya mengatakan bahwa Shinji tak akan pernah berhasil.
Shinji tau kalau Meiko telah datang untukknya. Meninggalkan saki dan yang lainnya. Tsuchiya bercerita tentang Meiko pada semua orang. Bahwa ini adalah buah dari dosa dimasa lalu.
Kisah tentang batu mutuara hitam. Mahkota, penyerangan negeri ras manusia monster.
saat pertarungan dengan pasukan mereka hampir terdesak, mereka terkena ledakan dari sistem keamanan.
Kurei sekarat saat melindungi Misaki.  Badannya rusak parah. Tak seperti biasanya Kurei menjadi banyak bicara. Misaki pun tersadar akan perasaannya bahwa dia tak ingin kehilangan Kurei. Karena bukannya Kurei sudah berjanji untuk menjadi tameng bagi Misaki. Misakipun menangis…  misaki bilang bahwa kenapa selama ini kurei begitu bodoh dan mau saja menjadi mainan bagi misaki. Bukankah kurei tau bahwa misaki salah… tapi tetap saja mendukungnya… misaki pikir kurei itu hanya merasa kasihan. Tapi seketika Kurei sadar… dia telah memunculkan kekuatan sejati dari dalam dirinya… cahaya muncul dan membuatnya pulih dalam sekejap.
 dia bilang bahwa senang mendengar itu dari Misaki.
Itu bukan kasihan… melainkan cinta… meskipun aku tau kamu berbuat salah… tapi bagaimana mungkin aku mengabaikan orang yang aku suka. Tapi aku rasa aku tak pantas menyimpan perasaan suka pada misaki.
 Kurei  adalah ras manusia monster, dia bisa sembuh sendiri dengan cepat. Tapi saat energinya habis… dia tak bisa lagi menyembuhkan diri. Dan saat kritis itulah kekuatan sejatinya muncul.
Disisi lain saat Kurei masih terduduk disamping Misaki. Dia dan yang lainnya melihat ke arah Yuuya. Banyak darah disana.  Yuuya tertimpa atap yang runtuh. Kuma pun berusaha mengangkatnya.
 Yuuya melindungi Meiko dengan segenap kekuatannya hingga dia terluka parah. Yuuya bilang bahwa dia tak akan membiarkan Meiko terluka. Makin terlihat kesamaan antara mereka.

 semua sadar kalau Meiko adik dari Yuuya, setelah salah satu lensa kontak Meiko lepas. Mereka semua ingat tentang seperti apa Meiko. Di selalu tau tentang apa saja yang tak bisa mereka lihat. Misaki dan Kurei sadar saat Misaki diserang tiba tiba saat latih tanding bersama… dan hanya Meiko yan mampu melihatnya.
 Yuuya pun membenarkan kalau Meiko adiknya. Jadi semua tersadar… jika Meiko adik dari Yuuya, berarti dia juga adalah anggota keluarga Akita, terlebih lagi dia adalah anak itu.... anak yang dibicarakan semua orang karena kekuatan langka yang mengalir pada darahnya…. Kekuatan mata terkuat keluarga akita yang diwariskan pada keturunan tertentu.

Semua menjadi kacau. Meiko dan yang lainnya kemudian menuju ke laboratorium dan pusat kesehatan untuk mengobati Yuuya dan membantu proses pemulihan Kurei. Meski melawan belasan orang, dengan kerjasama, mereka bisa mengatasi apa saja. termasuk sistem keamanan.
Yuuya beristirahat di sana dan selesai mengobati lukanya. Kurei dan Kuma tak bisa menyembuhkan Yuuya. Apalagi Meiko merasa tak sanggup melihat kenyataan bahwa kakaknya sekarat. Meiko pergi meninggalkan Yuuya yang sedang diobati. Yuuya kembali bercerita mengenai dirinya dan Meiko pada Kurei, Misaki, Kuma dan Ayari. Cerita tentang Meiko, kekuatannya  dari mutiara hitam dan mata terkuat (yang telah dia tunjukkan sebelumnya) dan hubungan dia dengan Yuuya, takdir Meiko dan ras manusia monster. Dan kerapuhannya…
“jadi …”
“apapun yang aku lakukan hanyalah untuk melindungi Meiko”

Mengingat saat sebelun meiko di akademi… masa kecil meiko dan yuuya

Meiko ”kakak… tak perlu mengatakannya, bagiku kakak lebih dari itu”
Meiko datang… mereka semua terpesona dengan penampilan baru Meiko.
Meiko memalingkan wajahnya “maaf… aku tak bisa melindungi kakak”
“hey kamu tak perlu bersedih… yang perlu dilindungi itu adalah kamu… itu adalah tugasku sebagai kakakmu”
Yuuya mengatakan pada Meiko bahwa dia mungkin tak akan bisa menepati janjinya
“Maafkan aku yang gagal menjadi seorang kakak yang baik untukmu. Aku mungkin tak akan bisa melindungimu lagi.” Mengisyaratkan untuk Meiko datang padanya. Dan bilang
 “antara darah atau pun jiwa adalah ikatan yang nyata
aku tau… bahwa hatimu telah menentukan…”
“dan sekarang… kamu bebas…”
Yuuya menggenggam tangan Meiko dan menciumnya. Terjadi luapan energy yang dahsyat terpancar dari tubuh Meiko. Sinar itu menghilang…

Dan Meiko yang baru muncul… dengan pancaran cahaya yang berkilau.  Sarung tangan Meiko menghilang… dan muncul tattoo bercahaya di seluruh tubuhnya.

Minggu, 27 November 2016

Pertemua sempurna - Kandidat

Usagi To Neko
Chapter 2 part 1 (2/3)

Siapakah gadis yang penampilannya berantakan itu, dengan pakaian basah dan kotor datang larut malam ke rumah tuan Hinori......
Dan... dia adalah Usagi
Usagi telah diantar ke kamarnya oleh Usami. Sebenarnya Usami adalah adik sepupu Usagi. Dia anak dari adik Tuan Hinori. Usami tinggal sementara di rumah itu karena dia kuliah di Hinori University. Banyak yang mengira kalau dia putra dari Tuan Hinori karena tinggi dan ketampanannya.
Kouneko berpamitan pulang dan berjanji akan berkunjung di waktu yang akan datang.
Beberapa hari kemudian, pagi – pagi buta di kediaaman Tuan Hinori, tampak seorang yang bergegas. Dia Usagi, berhias dan memakai pakaiannya untuk berangkat bekerja. Tak disangka, ayahnya, yaitu Tuan Hinori menunggu Usagi.
“Uchan…” Panggilan Tuan Hinori untuk putrinya.
“Bisa bicara sebentar??”
“Kenapa? Tidak biasanya papa meminta ijin jika hanya untuk bicara” Usagi heran mendengar Ayahnya mengajak bicara seperti itu 
“Papa hanya ingin melepaskan satu tanggung jawab papa yang terakhir”
“Mmm…” Usagi duduk dekat ayahnya untuk mendengarkan sengan seksama. mungkin saja ada hal penting yang seharusnya dibicarakan.
“Sudah cukup lama sejak kamu lahir. Uchan telah menjadi kebangganku. Kamu adalah anakku satu satunya. Kamu adalah pewaris tunggal keluarga Hinori. Papa sudah semakin menua dan sakit sakitan, Sudah tak mungkin lagi menjaga harta papa yang paling berharga yaitu kamu.”
“Aku mengerti … ini soal pendampingku, bukan?”
“Kamu memang cerdas”
“Di usia 28 tahun ku ini, memang beberapa kali aku memikirkan mengenai seorang pendamping. Namun papa mengerti bukan, sulit menemukan seseorang yang benar – benar bisa dipercaya. Semua orang melihat nama Hinori.”
“Aku bisa merasakan apa yang mereka pikirkan tentangku, dengan apa yang aku miliki sekarang aku sulit mempercayai seseorang. Aku tak mau dimanfaatkan atas statusku”
“Aku punya jalan keluar untukmu”
“Maksud papa? Seorang kandidat?”
“Usagi, Kamu putriku, dan kamu sempurna sebagai seorang wanita dimata semua orang. Tetapi jangan lupa aku adalah orang tuamu. Aku mengenal dirimu yang sebenarnya.”
“Bagaimana jika ada seorang pria yang sempurna. Seseorang yang sempurna untuk putriku yang sempurna.”
“Seseorang yang hebat dan baik, dia tak akan memanfaatkanmu. Cukup realistis bukan?”
“Akan aku fikirkan nanti. Banyak pekerjaan yang menunggu di kantor”
Pembicaraan yang terkesan aneh dari orang tua dan anak ini. Apakah ada hubungan yang tak perlu cinta dan mengandalkan realitas semata.
Setelah pembicaraan itu dan Usagi berlalu, Tuan Hinori memaggil Usami dan memberinya tugas penting.
Siang itu Usami bertemu dengan seseorang di sebuah kafe. Dia bicara mengenai pewaris keluarga Hinori.
“Aku senang bisa menemukan kakak”
“Saya pun sangat tersanjung, karena orang sibuk seperti Usami mau berbincang dengan seorang seperti saya.
Dalam pikiran Usami, dia ingin tau seperti apakah seseorang yang ada dihadapannya saat ini “Dia bicara dengan sangat formal”
“Orang sibuk?”
“Saya sudah banyak dengar cerita mengenai Usami oleh Tuan Hinori di waktu dahulu.
“Tunggu… mungkin kakak telah salah sangka”
“Tentu tidak. Aku sangat terkesan dengan Anda, hal itu lah yang memotivasi saya. Saya yakin seorang yang punya hasrat dalam pekerjaannya akan berhasil. Pemikiran seperti itulah yang saya pelajari dari orang tua Usami”
Seperti itulah pernyataan seseorang yang ditemui Usami. Bisa dipastikan kalau dia adalah Kouneko.
“Dia salah sangka dan mengira aku… Orang ini bahkan bicara dengan sangat formal ” Batin seorang Usami mengenai Kou. 
“Itukah pendapatmu tentang pewaris keluarga Hinori? Padahal kita belum pernah saling kenal atau bertemu sebelumnya”
“Apa Usami tersinggung dengan apa yang saya katakan?”
“Tuan Hinori, beliau sangat saya hormati. Dan saya yakin semua kepribadiannya yang baik itu juga ada pada anda. Anda adalah pewaris keluarga Hinori yang sangat saya kagumi sejak dulu meskipun benar bahwa faktanya kita tidak pernah bertemu sebelumnya.”
“Saya sangat mengagumi Usami, meski anda beberapa tahun lebih muda dari saya”
“Aku degar kalau kak Tsukihiro adalah seorang arsitek yang terkenal di luar negeri”
“Itu berkat didikan dari ayah Usami, Tuan Hinori”
“Jika begitu pasti banyak wanita yang mendekati kak Tsukihiro. Pastilah beruntung wanita itu”
“Saya tidak merasa populer di mata wanita”
“Kenapa??”
Kouneko terdiam, dan dia hanya tersenyum
Usami menggaruk kepalanya dan merasa tak enak pada Kouneko “Ah… aku tak sopan ya, seseorang yang baru dikenal seperti ku bertanya tentang hal pribadi”
“Tidak apa, Sebenarnya saya tidak terlalu percaya diri. Sebenarnya pun saya tidak punya banyak teman, apalagi seorang kekasih. Mereka mungkin tidak mengenal seperti apa saya yang sebenarnya. Mungkin aku bukanlah pria yang cocok untuk bersama seseorang.”
“Memang ada alasan tersendiri untuk saya merasa terlalu takut untuk hubungan yang seperti itu. Saya bisa lihat dari mata mereka, ada maskud tersembunyi. Mereka mugkin tak benar benar merasa tertarik pada pribadi saya.”
“Baiklah” ungkap Usami sambil berdiri dari kursinya.
“Tujuanku sebenarnya hanya ingin mengundangmu pada sebuah pesta. Datanglah.”
“Pesta”
“Dan bila kita bertemu lagi, aku yakin kakak tidak perlu bicara dengan gaya yang terlalu formal.”
“Oh iya. Bolehkah sekali – kali aku berkunjung ke tempatmu kak?”
“Ya tentu, saya merasa sangat terhormat.” Kouneko kemudian berdiri dan mereka berjabatan tangan. Kouneko melangkah terlebih dahulu, keluar kafe.
Pria yang ditemui oleh Usami adalah Kouneko, mungkinkah dia kandidat yang cocok untuk menjadi pasangan pewaris keluarga Hinori??
Usami kemudian menemui seseorang yang duduk di ujung kafe, tak jauh dari Usami dan Kouneko bertemu barusan. Dia seseorang yang sedang membaca koran, sampai – sampai koran itu menutupi wajahnya.
Usami pun memanggilnya “Paman, itu cukup”
Orang itu adalah Tuan Hinori sendiri. “Ya, terimakasih Usami. Kamu benar benar hebat.”
“Tidak juga paman. Itu juga berkat paman. Seperti yang paman katakan hanya perlu memancingnya sedikit, mulutnya akan mulai terbuka dan bicara.”
“Tau tidak paman, dia mengira aku adalah putramu, dan aku adalah pewaris tunggal keluarga Hinori”
“Benarkah? ya… anak itu sejak dulu tidak berubah. Dia pria yang terlalu polos. Bagaimana pendapatmu?”
“Aku tidak begitu yakin, tapi kelihatannya dia terlalu kaku, membosankan dan tak punya keberanian. Dia telihat bodoh dan aku sebenarnya heran dia bisa jadi arsitek yang hebat.”
“Kamu jangan meremehkannya. Tidakkah kamu berfikir dia sebenarnya punya kemiripan dengan Usagi?”
“Benarkah”
“Mereka akan jadi pasangan yang sempurna” Kata Tuan Hinori dengan suara keras hingga beberapa orang yang di dekat mereka kaget.
Lokasi di sebuah Hotel mewah, dan semua yang datang adalah orang orang terpandang. Banyak pengusaha dan orang pemerintahan. Keluarga Hinori punya banyak relasi. Ini dalah sebuah pesta pembukaan hotel itu, yang tentu saja milik Hinori Group. Hinori Group punya bisnis yang tersebar di berbagai bidang.  Dari Pusat pendidikan seperti universitas, sampai Hotel, apartemen, dan lainnya.
Sejak sepuluh tahun terakhir Perusahaan keluarga hironi berkembang. Hal itu berkat Usagi, dialah pewaris tunggal keluarga Hinori, tentunya akan mewarisi seluruh harta dan asset Hinori Group. Oleh karena itu banyak orang yang mendekati Usagi, tak hanya sebagai teman melainkan juga untuk hubungan yang lebih dekat.
Inilah pesta yang dimaksud. Pesta pembukaan perdana salah satu cabang hotel milik Hinori Group. Seluruh tamu telah datang. Kouneko memberikan selamat pada Usami dan Tuan Hinori. Pesta malam ini dimulai dengan meriah.
“Kou kamu sendirian”
“Ya beginilah Tuan, saya tak memiliki seorang pasangan”
“Dia jomblo, tak punya pacar apalagi calon istri” tambah Usami
“Kou, bisa bicara sebentar” Tuan Hinori mengajak Kouneko menjauh dari para tamu yang lain. Sepertinya Tuan Hinori ingin membicarakan sesuatu yang peting.
“Ada apa Tuan?”
“Aku ingin tau pendapatmu mengenai pesta ini”
Kouneko melihat ke sekelilingnya kemudian berkata “Pesta yang sangat meriah, dan saya lihat banyak orang berpengaruh yang datang ke tempat ini. Juga Hotel ini, Saya yakin akan memberikan keuntungan pada Hinori Group.”
“Membuat saya selalu kagum dengan yang dilakukan putra Tuan sebagai CEO Hinori Group.”
“Putraku? Bagaimana pendapatmu tentang anakku sebagai pewaris tunggal keluarga Hinori?”
“Kurasa dia orang yang sangat hebat. Pria yang cerdas. Saya selalu teringat cerita Tuan tentangnya dimasa lalu. Hal itu memberikan semangat pada saya untuk bisa sepertinya.”
“Kamu masih ingat yang aku ceritakan tentang anakku?”
“Saya memang tak sebanding dengan putra Tuan, itulah mengapa semenjak dulu saya menjadikannya tujuan saya. Saya ingin punya hasrat bekerja sepertinya. Beberapa waktu yang lalu putra Tuan ngobrol dengan saya serta memberikan saya undangan ini. Saya rasa dia bukanlah orang yang kaku dan bisa membaur dengan orang orang. Dia berbeda, tidak seperti saya.
“Benarkah, kamu megaguminya?”
“Seandainya dia perempuan, tentu akan aku nikahkan dia denganmu” Ungkapan Tuan Hinori dengan sedikit tertawa.
“Saya merasa tidak pantas, Saya yakin kalau dia perempuan, pasti dia seorang yang sempurna sehinngga banyak orang yang mengejarnya”
“Tapi aku tak yakin dengan orang – orang itu. Jika anakku satu – satunya itu perempuan, maka aku pasti lega bila menyerahkan dia pada pria yang aku percaya, pria sepertimu”
“Tuan, anda terlihat sangat serius, bahwa Usami itu seorang perempuan”
“Kamu selalu bisa membuatku tertawa seperti ini” Tuan Hinori tertawa lepas saat bersama Kouneko, padahal di saat seperti ini Tuan Hinori selalu terlihat berwibawa.
“Aku akan senang bila punya putra sepertimu”
“Tuan, bila Usami dengar dia mungkin akan marah”

“Baiklah, terserah padamu Kou“