Kou berbincag dengan Tuan Hinori di sebuah pesta.... Kini yang mereka bicarakan adalah sesuatu yang serius
“Sewaktu kamu berkunjung ke rumahku beberapa waktu yang lalu,
ingatkah dengan seorang perempuan yang pulang malam dengan pakaian olahraga?
“Iya, dia terlihat berantakan”
“Dia selalu saja membuat orang khawatir. Namun diusiaku yang
sekarang aku sudah kesultan untuk menjaganya.”
“Apakah maksud pembicaraan ini, Tuan Hinori ingin saya
mendekatinya?”
Aku senang kamu selalu mengerti yang aku maksudkan. Dia tak memiliki
seorang pria di sampingnya, meski dia dekat dengan banyak orang. Aku yakin
setelah melihatmu kini, kamu bisa menjaganya untukku.
“Saya yakin dia gadis yang baik, karena hidup dekat dengan Tuan,
dan selama ini Tuan tentu menjaganya dengan baik.
“Bukannya saya menolak, tapi tidakkah ini terlalu cepat?”
"Itu tidak masalah, karena dia telah mempercayakan urusan
ini padaku."
“Baik Tuan, tapi saya ingin mengetahui apa yang dia pikirkan
tentang semua ini. Dia tak mungkin memutuskan hal sepenting ini, bahkan sebelum
melihat saya.”
“Dia kebetulan ada di pesta ini, aku yakin ini adalah waktu yang
tepat untuk kalian bertemu”
Tuan Hinori mengajak Kouneko berjalan ke sisi lain dari ruangan
pesta. Kouneko akan bertemu Usagi dan mungkin mengetahui hal yang sebenarnya.
Tampak seorang wanita yang anggun berdiri di tengah para lelaki
yang berada di sekitarnya. Dengan gaun pesta menawan, wanita itu terlihat
memiliki sosok kuat dan sangat percaya diri. Tuan Hinori dan Kouneko berjalan
perlahan mendekati wanita itu.
Kouneko seakan terdiam. Yang dia rasakan adalah waktu yang
berjalan begitu lambat. Dalam pikirannya dia terbayang langit malam berhiaskan
bulan purnama yang terang.
“Uchan …” itulah panggilan Tuan Hinori pada Usag putrinya
“Hentikan, jangan memanggilku seperti itu di depan semua orang”
Wanita itu berjalan cepat ke arah ayahnya.
“Perkenalkan aku… ”sapa Kouneko pada Usagi dengan ramah namun
terdengar kaku. Lagi – lagi Kouneko sulit menyembunyikan rasa gugupnya.
Wanita itu hanya melirik sebentar pada Kouneko, sembari terus
berjalan ke arah Tuan Hinori yang ada di belakang Kouneko. Wanita itu Usagi,
dia mengerti maksud dari ayahnya. Usagi mengajak ayahnya sedikit menjauh.
“Papa… ”
“Ini semua tentang pembicaraan kita tempo hari”
“Papa, jadi pria itu ?”
“Ya beberapa hari yang lalu dia datang ke rumah kita” Tuan Hinori
menjelaskan
“Aku tak ingat.”
“Kamu ragu dengan pilihan
ayahmu ini”
“Aku tak pernah ragu dengan keputusan papa, hanya saja…”
“Kamu tau, dia setuju tanpa mengetahui bahwa kamu adalah pewaris
keluarga Hinori, putri ayah satu satunya. Dia bahkan ingin bertemu untuk
meminta pendapat secara langsung dan meyakinkannya kalau kamu mau menerimanya.”
“Sejak kecil ayah mengenalnya. Dia lah murid kebanggaan ayah di
universitas, ayah memahaminya seperti dia putra ayah sendiri”
Setelah berfikir beberapa saat Usagi berkata kepada ayahnya untuk
menyampaikan pesannya pada Kouneko. Usagi langsung pergi dari pesta itu. Tuan Hinori
berjalan ke arah Kouneko, dan menepuk pundaknya.
“Maafkan, kelakuan Uchan, sebenarnya dia itu gadis yang baik”
“Dia ingin berfikir sebentar, sampai saatnya dia akan menemuimu
secara langsung, tentunya bila kamu ada waktu untuk bertemu dengannya”.
Kouneko diam, dia masih merasa heran dengan perubahan itu, saat
dia melihat wanita itu terakhir, sangat berantakan dan terlihat lemah. Namun
malam ini wanita itu berubah lebih bersinar dan mempesona. Wanita yang terlihat
bagai rembulan.
Pesta berlangsung hingga akhir, tanpa kehadiran Usagi yang
langsung pergi setelah pembicaraannya dengan Tuan Hinori.
Itu saja, aku merasa tak yakin dengan alasan Kouneko mau mendekati
Usagi, apakah karena Tuan Hinori, orang yang dihormatinya meminta secara
langsung. Dia bahkan hanya sekali melihat Usagi.
Di bagian selanjutnya, Kouneko bertemu secara pribadi dengan Usagi.
Salah satu dari mereka mengungkapkan sesuatu yang pernah terjadi, sesuatu yang
menjadi awal dari perubahan mereka berdua, di masa 10 tahun yang lalu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar