Kamis, 16 November 2017

Hadiah yang tak bisa ditolak

Pemberian......

Menerima pemberian.... dan itu adalah hadiah.
kita tak pernah tau hadiah itu secara pasti wujud bentuk dan ukurannya. Tapi yang pasti adalah nilainya, bukan harga yang tercantum dalam label tapi nilai dari ketulusannya.

Beberapa orang menganggap hadiah itu tak sembarang bisa diberikan. Bahkan jika itu adalah hasil undian. Tentu pemenang yang berhak hanya dalam jumlah hitungan jari.

Aku tak pernah memahami bahwa segala sesuatu tidak ada yang percuma.
Memang ada seseorang yang memberi tanpa imbalan...
Menolong tanpa pamrih...
Ku bisa bilang bahwa memberi sesuatu itu seperti menebar kebahagiaan. Menanam kebaikan.
Dan itu benar nyata di dunia ini.

Aku meyakini bahwa memberi yang dibutuhkan seseorang lainnya seperti membagi kebahagiaan padanya. Bahklan lebih dari itu.... aku tak bisa menjelaskan bagaimana itu bisa bernilai sangat berarti.

Lalu pemberian yang tak dibutuhkan... yang bukan terkesan memanjakan... adalah bentuk perhatian yang lebih. Memang tidak perlu hal yang besar.... tapi mampu menghasilkan senyuman. Bukankah itu menyenagkan.

Adakah sesuatu yang begitu berharga hingga kita segan menerimanya.....

Atau bahkan tak mampu menolaknya...

Ada satu hadiah yang begitu spesial... khusus... dan berharga menurutku...
Hinga aku tak tau lagi harus berbuat apa jika menerimanya. Aku merasa ragu harus senang, bahagia.... atau pusing karena memikirkannya.

Dan hadiah yang paling tak ternilai bagiku...
Itu adalah...

Kepercayaan

Kepercayaan didapatkan dari hasil usaha yang benar dan jauh dari kemunafikan.
Kepercayaan seperti bagian dari tubuh yang tak perlu ditanya mengenai tugasnya.

Apakah ada kepercayaan yang diperoleh tanpa usaha.
Aku tak tau pasti bagaimana...
kita bisa melakuan segala hal yang kita bisa dan tanpa sengaja seseorang telah mengamati hingga dia menaruh sedikit perhatiannya pada yang kita lakukan....
Dan itu merupakan benih dari dukungan dan rasa percaya.
Maka aku selalu mempercayai dengan terus melakukan hal terbaik yang bisa kulakukan...
Bukan untuk mendapat perhatian... tapi yang terutama adalah untuk kepuasan sendiri. Meskipun kepuasanku telah mampu merebut perhatian orang.

Hingga...
Aku tak pernah menyangka.... bahwa....
Telah ada seseorang yang memberikan hadiah paling luar biasa padaku.
Hadiah yang mungkin jika boleh kusebut sebagai anugerah.
Dan sekali lagi anugerah itulah yang kusebut sebagai 'kepercayaan'.
Seseorang telah memberikannya... sesuatu yang aku kira itu sangat berharga dan tak ternilai.
Sesuatu yang kuharap datang dari orang dekat.... ternyata tak pernah ada.
Sesuatu yang biasa menguap dan hilang.... sesutu yang terdengar seperti janji manis.
Dan mengumbar mimpi sebagai kepalsuan. Itulah yang selama ini kudapat dari mereka yang patutnya kupercaya.

Hingga seseorang ini datang dan menawarkan hal yang terdengar pasti. Bukan hanya mimpi disiang bolong atau janji manisnya tebu...
Seseorang telah memberikanku hadiah ini...
Dia mempercayaiku...
Percaya pada mimpiku
Percaya pada tanganku
Percaya pada kemampuanku
Percaya pada diriku
Dan... perasaanku

Bagaimana dia bisa memberikan itu semua... yang kunilai sangat berharga....
Dia yang mempercayaiku bagai bagian dari dirinya sendiri.
Aku hingga merasa ragu... benarkah yang aku pikirkan ini. Benarkah itu ada... karena tidak ada yang pasti di dunia ini. Sedang kita tak pernah mengetahui isi takdir.
Dan dalam keragu raguan antara benar dan tidak.... yang membuat jantung ini terasa berdetak kencang tak biasa...
Aku hanya bisa mengikuti jalan yang telah ada. Dan berharap ini bukan mimpi.

Lalu jika dia mempercayaiku...
Bagaimana aku tak bisa mempercayai diriku sendiri....

Hadiah itu.... bagai anugerah yang sangat bisa merubah hidupku menjadi jauh... jauh lebih baik...
Lalu pantaskah jika aku berkata tidak dan menolaknya...
Jika dia memberikan hadiah yang luar biasa... haruskah aku diam saja....
Dan pantaskah jika aku menganggap itu seperti hutang. Sesuatu yang harus diganti nilainya dengan hal yang sepadan. Walaupun jika pemberinya berkata bahwa dia melakukannya dengan sepenuh hati??
Sepenuh hati..........
Benar benar....
Dengan ketulusan...

Meski sekarang hanya terucap terima kasih dengan perasaan malu malu.
Aku selalu yakin
Suatu saat...
Akan datang saatnya... akan kubalas dia dengan sesuatu yang selama ini menjadi yang terbaik yang masih aku persiapkan... 'hak' dariku.
Hak penuh dariku...
Memang tak bisa kujelaskan saat ini tapi selalu kuyakin.... itu adalah hal paling berharga, hal yang membuatku merasa kuat dan bahagia... satu satunya yang terbaik bisa kuberikan... meski tak tau apakah itu sepadan sebagai pembalas yang pernah diberikan.
Untuk sekedar menunjukkan bahwa apa yang aku dan dia rasakan... pikirkan... dan inginkan... adalah serupa.
Dan aku harap juga bahwa.... takdir pun mengatakan hal yang sama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar