Sabtu, 31 Desember 2016

Pertemuan Sempurna - She is a princess??

Kou berbincag dengan Tuan Hinori di sebuah pesta.... Kini yang mereka bicarakan adalah sesuatu yang serius

“Sewaktu kamu berkunjung ke rumahku beberapa waktu yang lalu, ingatkah dengan seorang perempuan yang pulang malam dengan pakaian olahraga?
“Iya, dia terlihat berantakan”
“Dia selalu saja membuat orang khawatir. Namun diusiaku yang sekarang aku sudah kesultan untuk menjaganya.”
“Apakah maksud pembicaraan ini, Tuan Hinori ingin saya mendekatinya?”
Aku senang kamu selalu mengerti yang aku maksudkan. Dia tak memiliki seorang pria di sampingnya, meski dia dekat dengan banyak orang. Aku yakin setelah melihatmu kini, kamu bisa menjaganya untukku.
“Saya yakin dia gadis yang baik, karena hidup dekat dengan Tuan, dan selama ini Tuan tentu menjaganya dengan baik.
“Bukannya saya menolak, tapi tidakkah ini terlalu cepat?”
"Itu tidak masalah, karena dia telah mempercayakan urusan ini padaku." 
“Baik Tuan, tapi saya ingin mengetahui apa yang dia pikirkan tentang semua ini. Dia tak mungkin memutuskan hal sepenting ini, bahkan sebelum melihat saya.”
“Dia kebetulan ada di pesta ini, aku yakin ini adalah waktu yang tepat untuk kalian bertemu”
Tuan Hinori mengajak Kouneko berjalan ke sisi lain dari ruangan pesta. Kouneko akan bertemu Usagi dan mungkin mengetahui hal yang sebenarnya.
Tampak seorang wanita yang anggun berdiri di tengah para lelaki yang berada di sekitarnya. Dengan gaun pesta menawan, wanita itu terlihat memiliki sosok kuat dan sangat percaya diri. Tuan Hinori dan Kouneko berjalan perlahan mendekati wanita itu.
Kouneko seakan terdiam. Yang dia rasakan adalah waktu yang berjalan begitu lambat. Dalam pikirannya dia terbayang langit malam berhiaskan bulan purnama yang terang.
“Uchan …” itulah panggilan Tuan Hinori pada Usag putrinya
“Hentikan, jangan memanggilku seperti itu di depan semua orang” Wanita itu berjalan cepat ke arah ayahnya.
“Perkenalkan aku… ”sapa Kouneko pada Usagi dengan ramah namun terdengar kaku. Lagi – lagi Kouneko sulit menyembunyikan rasa gugupnya.
Wanita itu hanya melirik sebentar pada Kouneko, sembari terus berjalan ke arah Tuan Hinori yang ada di belakang Kouneko. Wanita itu Usagi, dia mengerti maksud dari ayahnya. Usagi mengajak ayahnya sedikit menjauh.
“Papa… ”
“Ini semua tentang pembicaraan kita tempo hari”
“Papa, jadi pria itu ?”
“Ya beberapa hari yang lalu dia datang ke rumah kita” Tuan Hinori menjelaskan
“Aku tak ingat.”
 “Kamu ragu dengan pilihan ayahmu ini”
“Aku tak pernah ragu dengan keputusan papa, hanya saja…”
“Kamu tau, dia setuju tanpa mengetahui bahwa kamu adalah pewaris keluarga Hinori, putri ayah satu satunya. Dia bahkan ingin bertemu untuk meminta pendapat secara langsung dan meyakinkannya kalau kamu mau menerimanya.”
“Sejak kecil ayah mengenalnya. Dia lah murid kebanggaan ayah di universitas, ayah memahaminya seperti dia putra ayah sendiri”
Setelah berfikir beberapa saat Usagi berkata kepada ayahnya untuk menyampaikan pesannya pada Kouneko. Usagi langsung pergi dari pesta itu. Tuan Hinori berjalan ke arah Kouneko, dan menepuk pundaknya.
“Maafkan, kelakuan Uchan, sebenarnya dia itu gadis yang baik”
“Dia ingin berfikir sebentar, sampai saatnya dia akan menemuimu secara langsung, tentunya bila kamu ada waktu untuk bertemu dengannya”.
Kouneko diam, dia masih merasa heran dengan perubahan itu, saat dia melihat wanita itu terakhir, sangat berantakan dan terlihat lemah. Namun malam ini wanita itu berubah lebih bersinar dan mempesona. Wanita yang terlihat bagai rembulan.
Pesta berlangsung hingga akhir, tanpa kehadiran Usagi yang langsung pergi setelah pembicaraannya dengan Tuan Hinori.

Itu saja, aku merasa tak yakin dengan alasan Kouneko mau mendekati Usagi, apakah karena Tuan Hinori, orang yang dihormatinya meminta secara langsung. Dia bahkan hanya sekali melihat Usagi.

Di bagian selanjutnya, Kouneko bertemu secara pribadi dengan Usagi. Salah satu dari mereka mengungkapkan sesuatu yang pernah terjadi, sesuatu yang menjadi awal dari perubahan mereka berdua, di masa 10 tahun yang lalu.

Minggu, 18 Desember 2016

Tetap manusia

Black Pearl On The Crown 
Chapter 6


Yuuya mati dengan mengorbankan jiwanya untuk menyelamatkan Meiko. Sampai saat terakhir dia telah menuntaskan tugasnya sebagai seorang pelindung, dan kakak yang terhebat bagi adiknya.
Ayari membantu semua orang dan Misaki bersama ayahnya. Mereka menantikan datangnya Meiko dan yang lainnya.
Tapi yang pertama kali keluar adalah Kurei, kemudian… Meiko. Dia bersama Shinji yang menggendong Yuuya. Semua orang terkejut.
Kemudian yang terakhir datang adalah ketua Tsuchiya.
Ketua Tsuchiya sepertinya kenal dekat dengan kedua orang tua Meiko.
Dan Shinji bertemu dengan orangtua Meiko Yuuya. Shinji mengenali mata itu.
“Kamu sudah dewasa rupanya”
Ketua Tsuchiya melihat kehancuran akademi. Tapi dia tensenyum melihat semua orang baik baik saja dan saling menolong. Siswa spark dan dust… mereka terlihat sama. Dalam kekacauan seperti ini… membuat semua orang bersatu.
“Hmmh… Butuh waktu untuk memperbaiki ini semua”
“Tentu ketua… kita harus membangunnya kembali dengan lebih bagus”


Beberapa tahun kemudian…

Menabur bunga di sebuah makam yang bertulis yuuya akita.
Seorang wanita rambut panjang pirang melihat ke sebuah daratan yang luas.
“Aku pulang…”
“selamat datang” seseorang datang…
“indah… tempat ini sangatlah indah”
“bukankah kamu melihatnya setiap hari…”
“semakin hari semakin tampak menakjubkan dari mataku”
“Dari dulu, kamu selalu benar… dan matamu… memperlihatkan itu semua”


Kisah
Black Pearl On The Crown



Tamat



Nb : Ada keterangan lain di bagian blog ini yang tak tercantum dalam cerita, semoga kalian bisa membacanya.
ah... aku sangat berharap agar bisa membuat komik dari cerita ini.
 



Rabu, 14 Desember 2016

Pengorbanan

Black Pearl On The Crown 
Chapter 5 Part 2

Pertemuan Meiko dan Shinji dalam pertarungan terdahsyat…
Taukah kamu seberapa lama aku menantikanmu…
Jadi seperti inilah dirimu…
Kemarilah dan serahkan kekuatan yang seharusnya adalah milikku. Kamu dan aku tau… bahwa kita tak akan pernah bisa saling melawan.
Meiko “kamu salah” meiko mendekat dan memberikan serangan pertama.
Meiko bicara kepada Shinji.
“benar dan salah? Apakah kamu tau perbedaan diantaranya?” “Aku tak peduli” Shinji, terluka… tapi lukanya pulih kembali.
“Aku hanya memahami bahwa tidak ada yang baik ataupun buruk. Keyakinan tidak ada yang benar maupun salah. Jika kamu meyakini bahwa yang lamu lakukan ini bukanlah sebuah kesalahan dan balas dendammu  adalah benar. Maka dengan mengalahkanmu… adalah keyakinanku
Mereka bertarung sengit. Shinji dengan mahkotanya. Segala serangan dari Meiko tak mempan. Shinji selalu mampu memulihkan dirinya. Tapi sepertinya Shinji tak benar benar ingin melawan Meiko.
 “serahkan kekuatan itu… dan kamu tak perlu sejauh ini.”
Shinji sebenarnya hanya dimanfaatkan… orang orang yang memanfaatkannya tewas dengan kekuatan penghancur Meiko saat mereka akan menyerang shinji.  
Saat shinji lengah Meiko mengunci pergerakan Shinji, dan memutus kedua lengan shinji.
Meiko teringat tentang malam itu saat kembang api menyinari langit gelap. Dan Shinji bilang sesuatu…
“Hey… sepertinya aku menyukaimu”
dan mengambil alih mahkota itu. Mendekatkan dahinya… dia menyerap hampir semua kekuatan batu mutara hitam dari tubuh Shinji.
Yuuya yang datang… mengatakan bahwa Meiko akan mengorbankan dirinya… tapi Yuuya dan yang lainnya tak bisa menghentikan atau berbuat apa apa.
Batu mutiara hampir penuh. Dan saat bersamaan Meiko membakar dirinya bersamaan dengan Shinji dan mahkota juga batu mutiara hitam… hancur dalam ledakan cahaya.
Meiko bilang dengan membisikkan sesuatu…. Tentang perasaannya… dia mengingat tentang malam perayaan itu….
“aku menghentikanmu… karena aku mencintaimu”

Shinji dan Meiko terkulai. Mereka mungkin mati… Yuuya mendekat pada mereka dan berusaha menyadarkan Meiko tapi itu tak ada gunanya.
Shinji… dia ternyata masih hidup…. Dia pulih kembali tapi tak sempurna karena energinya habis, tapi melihat Meiko mati… apakah usaha Meiko sia – sia…
Yuuya menyesali ketidakberdayaannya. Merasa gagal pada tugasnya yang paling penting… untuk melindungi meiko apapun yang terjadi.
 Shinji sadar akan perasaannya. Dia takakan pernah bisa membiarkan Meiko mati. Tapi kekuatan sedahsyat apapun tak akan pernah bisa membangkitkan yang telah mati.
Shinji beralih ke Meiko… dia  berkata bahwa Meiko… dia benar dan selalu benar. Bahwa Shinji tak akan pernah mampu melawan Meiko …
Kurei… melihat keaarah mereka dan berniat membunuh shinji, tapi usahanya digagalkan yuuya.
Bukan kekuatan ataupun jiwa… mungkin sudah terlambat mengakui bahwa yang diinginkannya adalah Meiko. Dia menyesal dan menginginkan Meiko kembali.
Tsuchiya yang datang mendekat… melihat sesuatu… dia melepas penutup matanya…. Dia masih merasakan Meiko masih hidup. Inti jiwanya masih tersisa…. Meski detak jantungnya terhenti.
Yuuya yang melihat ketua tanpa penutup mata …sadar tentang siapa Tsuchiya sebenarnya. Hanya akita yang memiliki darah dari keturunan lagka yang bisa melihat cahaya jiwa.
Tsuchiya memberikan pernyataan bahwa kekuatan sejati pada ras manusia monster ada pada hatinya. Dan kekuatan itu adalah untuk melindungi… bukan untuk menghancurkan.
Shinji dengan kekuatan terakhirnya bagaimana bisa memulihkan kembali Meiko. Tapi itu sudah terlambat. Mahkota dan mutiara hitam itu dihancurkan bersama dengan diri Meiko sendiri. Bagaimana dia bisa memulihkan Meiko.
Meiko sekarat…
Shinji mencoba menyelamatkan Meiko… seperti yang dulu pernah dia lakukan. … tapi kekuatannya sudah mencapai batas.  
“sebagian hidupku ada padamu. Jika… kamu seperti ini bagaimana aku akan hidup…”
Tsuchiya sadar bahwa Shinji akan menggunakan jiwanya. Seperti yang pernah ayahnya Shinji lakukan.
Tsuchiya “Shinji… ”
“Aku telah banyak berbuat kesalahan… ini saatnya aku mambayar  semuanya”
Semua orang mendekat dan membantu Shinji… Shinji Yuuya dan Kurei… menyatukan kekuatan mereka dengan berbagi jiwa… tapi itu tak banyak membantu, jika diteruskan nyawa mereka mungkin akan ikut terenggut. Kata Tsuchiya.
 Jadi Yuuya menghentikan mereka. Yuuya bilang pada Shinji bahwa dia adalah sahabat terbaik yang pernah ada. Yuuya meminta Shinji menggunakan nyawanya. Karena Yuuya ingin menepati janjinya, melindungi Meiko untuk yang terakhir kalinya. Shinji menangis mendengar hal itu. Shinji… tatoonya muncul lagi dengan cahaya yang berbeda… itu adalah warna asli nya
Kurei mengingat bahwa dia juga telah mendapatkan kekuatan sejatinya dan pulih dari tingkat paling kritis.. tapi kekuataan ini…. jauh lebih bercahaya.

Ledakan cahaya terjadi dan Meiko membuka mata…

terlihat bantuan dari luar datang dan menyatukan para blackpearl yang terpisah, kembali dari tugas, dan bantuan dai beberapa negara, termasuk negara ras manusia monster dan orangtua Meiko dan Yuuya. selama ini berada di negeri ras manusia monster yang baru utuk membangun kembali negeri mereka.-----


Sabtu, 10 Desember 2016

10.000 : 1

Black Pearl Pn The Crown
CHAPTER 5

Meiko berencana pergi sendiri dan meninggalkan yang lainnya. Dia bilang
“apapun yang terjadi aku akan menghentikan dia”
Ketua Tsuchiya “dia menangis”
Hiroi “ketua… anda menangis”
“bagaimana ini bisa terjadi… Meiko… bukankah kamu akan menjadi seorang blackpearl tehebat… tapi
“aku tidak apa apa… ”
“ketua… anda selalu baik padaku. pak Hiroi… pak Nobu aku sangat senang bisa belajar banyak dari kalian… terimakasih”
“Semuanya… “tanpa melanjutkan bicaranya… Meiko berlari keluar meninggalkan semuanya. Dia sendirian akan menuntaskan segalanya.

Misaki “bukannya kalian sudah melihat bahwa Meiko itu memiliki kekuatan yang luar biasa”
Kurei “dia memiliki kekuatan inti ras kami. Meskipun hanya separuh dari kekuatan batu mutiara hitam… apalagi dia juga memiliki kemampuan mata terkuat akita. Dia pasti bisa mengatasi segalanya.”
“Itu bukanlah kekuatan itu adalah kutukan baginya.”
Misaki “Kutukan?...”
Dia adalah pewaris kekuatan mata terkuat. Energinya akan semakin cepat terkuras saat terus menerus menggunakannya.”
“Tapi kini berbeda, Kekuatannya itu… Jika Meiko juga menggunakan kekuatan penghancur dan itu tanpa mahkota raja… di saat paling kritis…
Kurei “jangan bilang…”
Yuuya “Meiko tau itu, dan dia telah memilih.”
“Meiko akan mengakhiri ini semua bahkan jika harus melampaui batasnya.”
Misaki “Apa maksudnya…”
Yuuya “Meiko… dia seperti bom berjalan. Kekuatan penghancur ada pada dirinya… tapi fisiknya… ”
Kurei “Meiko  sekarat. Dia akan menghancurkan dirinya sendiri. Dia tak seperti kami yang bisa pulih atau kebal dari serangan. ”
Yuuya “itulah alasan kenapa selama ini fisiknya terlihat begitu rapuh. Kekuatan itu disegel bersamaan dengan sebagian besar energinya hingga pada hari ini.
Kurei “Kekuatan mutiara hitam digunakan dengan cara menyerap energi termasuk menyerap jiwa pemakainya….”
Misaki “… ”
Yuuya “semakin banyak dia menggunakan kekuatannya kematian akan ada di depan mata”
Dan sekarang Meiko akan menghadapi lawan yang sangat berat karena itu berkaitan dengan perasaannya. Apakah  dia mampu
Yuuya “aku percaya… aku selalu mempercayai Meiko”
 Untuk itulah aku tak akan pernah membiarkan dia sendirian… apalagi di saat saat seperti ini…
Yuuya memandang ke arah semuanya.

Kurei bicara pada Misaki bahwa dia harus membawa semua orang pergi keluar dari sini secepatnya. Ketua… dia tak bisa membiarkan mereka bertindak sendiri karena ini adalah tanggung jawabnya juga. Memohon pada Nobu dan Hiroi untuk mengeluarkan semua orang dari akademi.  Ketua Tsuchiya, Yuuya, dan Kurei menuju tempat Meiko dan Shinji.

Kamis, 08 Desember 2016

Menunggumu

Black Pearl On The Crown
Chapter 4 Part 3

Kekuatan Meiko yang terpancar… kembali ke tubuh Meiko… tattoo cahayanya memudar dan hanya tinggal tato di tangan kanannya.
Shinji yang dari tadi duduk tersenyum… bahwa dia merasakan kekuata yang dahsyat… kekuatan yang dirasa adalah bagian dari miliknya.
Yuuya… masih kesulitan berjalan. Meiko sekarang yang memimpin. Mereka melanjutkan rencana awal
 Meiko dan kekuatan spesialnya… kekuatan mata terkuat yang hanya diturunkan pada kuturunan istimewa keluarga akita. Meiko mengetahui setiap gerak… setiap langkah, setiap warna aura dari masing masing orang yang berada di akademi. Dia menyusun rencana untuk bisa menyelamatkan semua orang.
Yuuya “tetaplah tenang dan konsentrasi… kamu tak perlu terburu – buru, ingat bahwa kamu tak memiliki mahkota raja”
Meiko “…”
Misaki “jadi seperti inilah dia yang sebenarnya…”
Kuma “Meiko pasti bisa dengan mudah mengalahkan Shinji”
“Ayari… tapi bagaimana bisa dia melawan Shinji…”
Ayari mengingat kalau… Meiko mungkin menyukai Shinji.
Mereka semua melihat kehebatan meiko.
Meiko mengalahkan musuh dalam sekali serang yang dahsyat. Kekuatan yang seperti sihir, yang membakar dan meledakkan segalanya dan ketepatannya lewat kekuatan mata. Dalam sekejap sebagian besar dari mereka dimusnahkan.
Mereka akan berpencar… karena Meiko memutuskan. Dia, Yuuya bersama Misaki Kurei menuju ruang dimana ketua dan anggota dewan disekap. Disana juga ada ayah Misaki. Sedang Kuma dan Ayari menuju ruang pusat keamanan agar bisa membebaskan semua siswa yang disandra.
Meiko dan yang lainnya berhasil sampai ke ruang dimana para dewan disekap.  Misaki juga bisa menemui ayahnya. Meiko pun bertemu dengan Ketua. Meiko mengisyaratkan bahwa dia akan mengakhiri kekacauan ini. Dan meminta semua pergi keluar wilayah akademi meninggalkannya sendirian.
Meiko melihat semuanya… para blackpearl dan siswa lainnya telah dibebaskan dari perangkap dan sistem keamanan dipulihkan. Seperti permintaannya pada Kuma dan Ayari… mereka harus membawa semua orang meninggalkan akademi. Karena untuk mengantisipasi hal yang terburuk.
Kini Meiko menatap jauh kedepan… disana terlihat Shinji yang masih tersenyum dan mengulurkan tangannya. Meiko menyadari tentang apa yang akan dihadapinya. Bencana.