Suara berisik terdengar di awal hari, tercium bau yang mengundang selera. Terlihat seorang wanita yang sedang sibuk menyiapkan hidangan di meja makan. Kemudian dia bergegas, berjaan cepat menyusuri lorong tangga, dan masuk ke sebuah ruangan yang gelap. Wanita itu menyibakkan tirai dan membuka jendela, membuat udara pagi yang segar masuk ke dalam ruangan dan cahaya matahari bersinar hangat menyentuh kulit.
Seseorang
mulai terbangun dari tidurnya, dia berkata dengan setengah mengigau.
“Jangan
ganggu aku … Usagi”
Dia
kembali tertidur setelah mengatakan hal itu. Beberapa saat kemudian wanita itu
membangunkan dengan kasar si pria yang kembali tertidur.
“Matahari
bersinar terang pagi ini, tapi apa yang kamu lakukan sekarang”
Mereka
berdua adalah Usagi dan Kouneko, sepasang suami dan istri yang baru beberapa
hari menikah. Mereka berbeda dari beberapa pasangan yang lain, karena ini
adalah pernikahan yang terjadi dengan cinta yang bertepuk sebelah tangan. Usagi
yang jatuh cinta pada Kouneko, tetapi Kouneko ragu mencintai Usagi.
Suasana
di ruang makan saat sarapan sangat kaku. Kouneko tidak bicara sepatah kata pun
pada istrinya, Usagi. Kouneko adalah pria yang kaku dan pendiam, sedangkan
Usagi periang, ramah dan manis.
Kouneko
Tsukihiro, adalah seorang arsitek dan dia bekerja seharian di sebuah ruangan
khusus dalam rumah.
“Kou
… Kou … dimana kamu ?” Kouneko sedang sibuk di meja kerjanya.
Kou,
begitu Usagi memanggil suaminya. Usagi Hinori, di usia muda dia bekerja sebagai
direktur utama di perusahaan Hinori Group menggantikan ayahnya yang sudah
pensiun. Usagi bergegas untuk segera berangkat bekerja. Usagi memeluk Kouneko
dan berpamitan.
Usagi
dan Kouneko, dilihat dari luar mereka adalah pasangan yang sempurna, masing –
masing dari mereka cantik dan tampan, kaya, cerdas, dan memiliki latar belakang
yang baik. Namun, mereka menikah karena permintaan ayah Usagi, orang yang
begitu dihormati Kouneko. Seiring dengan kebersamaan mereka, akan kah mereka saling
percaya, memahami, mengerti ketidak sempurnaan masing – masing, dan menemukan
artinya saling memiliki dan mencintai?
Tak
ada kemajuan dari hubungan mereka, bahkan setelah mereka menikah. Kouneko
selalu berada di ruangannya yang luas, sedangkan Usagi selalu berangkat kerja
setelah makan pagi dengan Kouneko. Pada malam hari, Usagi selalu pulang larut
dan Kouneko, dia bahkan sering tertidur di ruang kerjanya.
Di
akhir pekan, Usagi libur, Kouneko dan Usagi akhirnya punya waktu berdua. Tapi…
sepertinya tidak kali ini.
Bunyi
bel, seseorang datang berkunjung.
“Kakak…
kakak ipar… Aku datang”
“Ke…
kenapa kamu” Saat membuka pintu, Kouneko yang terkejut mengetahui siapa yang
berkunjung.
Dia
gadis yang cantik dengan seragam sekolah yang manis. Dia adalah Kane, adik Kouneko.
Kane seorang siswi SMU, Kane memiliki watak yang berbeda dengan Kouneko. Kane
lebih ceria, dan terbuka daripada Kouneko kakanya.
“Kakak
ipar… Aku berkunjung, sudah sangat lama aku tak ke rumah ini, aku kangen pengen
ngobrol dengan mu kakak ipar” Kane berlari, memeluk Usagi dan duduk di
sebelahnya.
“Aku
haus, ambilkan aku minuman kak” Kane menyuruh Kouneko dengan ketus dan
berbincang dengan Usagi, istri kakaknya.
Setelah
diusir oleh Kane, Kouneko pergi ke ruangan kerjanya dan melanjutkan kembali
pekerjaannya, sedangkan Kane dan Usagi berbincang dengan akrab di ruang tamu. Kouneko
sudah hampir seharian membereskan pekerjaannya, ketika Kouneko ingin istirahat,
dia kembali diusir oleh Kane yang ingin menginap dan tidur bersama dengan
Usagi. Bahkan Usagi yang mengijinkan Kane tidur dengannya.
Bagaimana pikir kalian, Kane sangat menganggu ? Tidak, Kane
sebenarnya ingin membantu Usagi dan Kouneko.
Previous Chapter <<<< Part 1 | Part 2 | Part 3 >>>> Next Chapter
Tidak ada komentar:
Posting Komentar