Senin, 31 Oktober 2016

Kilau diantara debu

Black Pearl on The Crown
Chapter 1 - Part 2

Aku bertemu lagi dengan Kuma. Dia adalah teman pertamaku. Kuma adalah lelaki yang penuh semangat. Kami adalah siswa baru dengan akan dipisahkan berdasarkan status, dengan lisensi yang ditunjukkan pada sebuah kartu identias… spark dan dust.  .lisensi sebagai “dust”. Siswa dari kalangan biasa, berbeda dengan siswa berstatus “spark”. Mereka berasal dari kalangan atas, dan memiliki lisensi spark adalah sebuah kebanggan tersendiri. Mereka masuk ke akademi dengan nilai yang luar biasa, dan bakat yang sudah dipastikan. Bahkan mereka yang berasal dari kalangan berpengaruh tak perlu mengikuti ujian masuk. 

Kami dipisahkan kedalam golongan spark dan dust. Itu seperti sebuah diskriminasi. Siswa spark adalah siswa kebanggaan, mereka berjumlah lebih sedikit dari pada dust dan kami yang merupakan siswa dust…. Seperti siswa sisa yang kebetulan bisa masuk ke akademi ini. Seakan akademi ini diciptakan untuk para spark.
Memang akademi ini adalah akademi paling bergengsi di seluruh negeri dan memberikan fasilitas dan pendidikan terbaik. Namun, siswa spark akan mendapat segalanya yang jauh lebih istimewa daripada dust. Karena mereka sudah dipastikan… memiliki kemungkinan besar lulus sebagai blackpearl elit, blackpearl terhebat.
Tapi aku tak mau kalah. Memang itu sulit , tapi tak ada yang mustahil. Meskipun aku dust…. Tapi aku akan menjadi seorang blackpearl terhebat. Itu adalah janji pada diriku sendiri.
Siswa spark dan siswa dust akan menerima pelatihan dan pembelajaran pada tiap kelas berbeda. Tiap kelas tertentu memiliki seorang mentor yang terhebat dibidangnya. Mereka akan mengajari tentang keahlian dan membantu para siswa menemukan keahliannya. Seperti Nobu yang menjadi mentor pada kelas fisik dan Hiroi yang seorang mentor pengetahuan umum, meskipun siswa spark dan dust memiliki metor yang sama, tapi fasilitas pada kelas mereka sangatlah berbeda. Sejak awal kami para dust sudah dianggap debu, dipisahkan antara fasilitas dan pendidikan. 

Keliling akademi… kami diperlihatkan mengenai seluk beluk  fasiitas akademi dan tingkat keamanan yang teruji. Kami juga diberikan informasi permulaan… tentang alasan menjadi seorang blackpearl. Dan berakhir pada cerita yang melegenda… kisah tentang blackpearl terhebat dan peperangan belasan tahun yang lalu.
Dari bagian latihan para siswa, dan juga laboratorium, dan terakhir perpustakaan… Aku sangat kagum sampai – sampai aku terpisah dari kelasku.
Aku merasa kebingungan. Tapi datang seseorang… dia seperti malaikat… menarikku dan membawaku. Tangannya yang hangat menggenggam erat tanganku. Dia meyakinkanku untuk ikut dengannya dan akupun berhasil bergabung kembali dengan kelasku.

Kami ada di titik terakhir. Kami diperkenalkan kepada para guard. Guard adalah tim pengawas yang bertugas untuk membantu para mentor menilai siswa baru. Anggota guard berasal dari siswa senior yang memiliki peringkat spark… dan mereka adalah terbaik dari yang terbaik.

Yuuya adalah salah seorang dari guard. Semua siswa baru kagum dengannya… aku mengakui hal itu. Dia sangat tampan… seperti kilau berlian. Dia memberikan sedikit pengarahan untuk kami. Kemudian datanglah guard lainnya. Dia pria yang tadi menarikku dan membawaku kembali pada kelasku. Dia bernama Shinji. Sepertinya dia baik. Dia suka bercanda, terlebih lagi kurasa dia ramah dengan semua orang.

Sekarang kami diantar ke gedung asrama. Siswa spark mendapat keistimewaan dari fasilitas ini. gedung mereka jauh lebih besar dan mereka memiliki kamar dan fasilitas pribadi. Berbeda dengan kami para siswa dust. Kami harus berbagi kamar dengan yang lain. Dan teman sekamarku adalah Ayari. Dia telihat sebagai gadis yang lembut. 


chapter 1 end
Chapter 2 : Guard

Sang Putri

Aku mencari tempat berlatih, tentu saja aku tak bisa hanya mengandalkan Shinji. Dia terlalu sering bercanda dan berakhir dengan tanpa latihan apapun. Aku berkeliling di malam hari untuk mencari tempat yang cocok untukku berlatih sendiri. Aku merasa tak bisa berharap dengan kemampuanku yang sekarang.
Tapi dikegelapan ini… aku merasa tersesat. Crown Academy teramat luas. Aku pun melihat sesuatu… seseorang yang datang dari kegelapan. Matanya bercahaya… dia Yuuya, terlihat berwajah menyeramkan… tapi tiba – tiba memelukku.
“Apa kamu baik baik saja… maaf untuk semuanya”
Aku sudah rindu hangat pelukan ini “tidak… aku memang seharusnya mengerti. Kakak selalu melindungiku bagaimanapun caranya”
 Ini sebuah rahasia…. Yuuya adalah kakak kandungku. Ya… jadi aku adalah anggota keluarga akita juga, sama seperti dirinya. Tapi untuk mencapai tujuanku, aku harus menyembunyikan identitasku. Aku mewarnai rambut dan menggunakan lensa biru untuk mataku.
Dia…. Yuuya sangat lembut padaku saat tak ada yang melihat kami. Dia berbeda jauh dari yang selama ini dilihat saat kami ada di akademi. Karena kami sebenarnya adalah saudara. Tapi darah yang diturunkan dari ibuku…. Mengalir sebuah kukuatan terkuat dari keluarga kami. Itu sangatlah langka hingga melampaui kekuatan yang dimiliki anggota keluarga yang lain. Tidak hanya itu bahwa tubuhku ini memiliki kekuatan lain… kemampuanku yang tersembunyi. Dan sampai pada waktunya Yuuya akan membebaskanku dari semua ini.
Sayangnya Yuuya juga merasa tersiksa karena harus bersikap seolah tak mengenalku. Dia sinis, dingin, dan terkesan keras, tanpa perlu banyak bicara. Ya itu semua semata mata untuk menjaga identitas asliku. Aku yang sebenarnya. Membiarkanku atau menghukumku, kasar dan bersikap dingin padaku… hanya dengan cara itulah dia melindungiku. Bukankah ituu cara yang aneh.
Tugas pertama…. Shinji menghampiriku sesaat setelah aku keluar kelas.Shinji dia selalu baik terhadapku. Entah mengapa aku merasa tertarik dengannya. Dia seperti memiliki cahaya yang berbeda… dari orang orang yang selama ini aku lihat.
Perayaan di kota. Setelah beberapa waktu aku ingat di akademi… baru kali ini aku keluar. Tapi ini adalah tugas. Shinji mengajakku ikut dengannya.
Kebetulan ini adalah malam awal musim panas dan ada perayaan. Kami harus menyamar waktu itu… dan aku mengenakan pakaian yang seperti orang  - orang pakai.
Aku belum pernah melihat perayaan. Ini menyenangkan. Kami hampir lupa tujuan kami, mengikuti seseorang yang mencurigakan.
Orang itu mengeahui bahwa kami membuntutinya. Aku tau kami diserang secara tiba – tiba. Secara refeks… aku melindungi Shinji. Hingga aku yang terluka. Dia berhasil kabur rupanya. Tapi Shinji mengirim pesan bantuan pada para penjaga. Sedang aku terluka, hingga dia tak mengejar orang itu. Shinji menolongku dia merawatku. Dia bilang semua akan baik baik saja.
Tangannya mendekat ke arah luka yang ada padaku. Rasanya hangat meski dia tak menyentuhnya… sedikit aneh yang aku rasakan. Karena aku tak lagi merasakan sakit. Aku tak pernah menyangka dengan keajaiban yang dimilikinya. Dia menyembuhkan lukaku secara ajaib.
“apa yang kamu lakukan. Kamu menyembuhkanku?”
“bagaimana bisa…”
“ini sedikit rumit untuk dijelaskan, tapi yang penting kamu baik – baik saja sekarang”
Dia bilang…. Jangan bilang siapa siapa tentang kekuatannya itu.
Kami akan pulang karena aku habis terluka. Dan dia  bilang terimakasih. Shinji bertanya… bagaimana aku tau ada serangan secara tiba – tiba.
Aku bingung harus menjawab apa… Aku tak ingin ketahuan. Rahasia terbesarku.

Tapi tiba – tiba… kembang api menyala… kami terhanyut saat melihatnya. Aku bersyukur… kembang api menyelamatkanku.

Senin, 10 Oktober 2016

Guard

Black Pearl on The Crown
Chapter 2 - Part 1


Hari pertama pelatihan. Kali ini aku dan siswa dust yang lain berlatih fisik. Itu adalah kelemahanku. Aku harus berjuang sekuat tenaga. Hari kedua kami deperkenalkan dengan senjata. Kemudian adalah pertarungan.
Aku mendapat nilai yang tak begitu bagus. Mereka bilang aku terlalu lemah. Bagaimana bisa orang lemah sepertiku masuk ke akademi elit seperti ini.
Aku jadi semakin dekat dengan kedua teman baikku. Ayari dan Kuma, mereka berdia mengagumkan. Ayari… aku lihat dia sangat hebat dalam penggunaan senjata berat. Dia berubah menjadi menyeramkan saat menggunakan senjata. Tidak sepertiku… aku tak terbiasa dengan senjata apapun.
Kuma… dia dan kekuatannya menakjubkan. Aku merasa iri dengan ketangguhannya. Sedangkan aku itu apa… mereka bilang… aku lamban, pukulanku lemah dan teknik bertarungku yang hanya rata – rata.
“Hey tak apa… pelatihan kita masih panjang” Kuma menasehatiku
“Iya, tap kamu berbakat dalam pengetahuan” Ayari juga menyemangatiku.
“Ih itu saja… meski juga aku sering lupa pada sesuatu yang sepele. Kemampuan kalian berdua membuatku iri”
“…”
“Kakakku pernah bilang bahwa untuk mendapatkan lebih harus melakukan hal yang lebih juga”
“Eh… kamu punya kakak?”
“Iya… dia mengajariku banyak hal dan selalu mendukungku seperti kalian.
 “aku hanya perlu berlatih lebih keras lagi seperti yang kakakku lakukan selama ini”
“Itu mungkin benar… kamu punya kakak yang sangat baik”
Siswa spark bergerombol mendekati para guard. Sepertinya sang putri … Misaki menaruh hati pada salah seorang guard…. Dia Yuuya. Banyak yang berfikir mereka itu serasi… mereka pasangan yang berkilau.
Hanya satu tempat yang selalu aku kunjungi. Perpustakaan akademi. Aku merasa sedikit sedih karena aku tak berbakat dengan pertarungan jarak dekat atau penggunaan senjata. Hanya hebat di pengetahuan saja… kurasa itu tak cukup. Aku selalu berada di perpustakaan  yang mengesankan ini, tapi aku punya keinginan lain… aku harap aku bisa lebih dari aku yang sekarang. Dan kali ini aku bertemu dengan ketua Tsuchiya. Dia baru keluar dari sebuah pintu yang berada di dalam pepustakaan. Sepertinya ketua sering berada di sana.
“Hey… kamu meiko”
“Ketua… ”
“Sepertinya kamu sering datang ke perpustakaan ini”
“Saya suka membaca, mungkin itu satu satunya hal yang bisa saya lakukan. Lagipula disini banyak sekali buku yang sangat menarik” Aku terkejut ketua bisa tau kalau aku sering ke tempat ini.
“Oh…”
“Terimakasih waktu itu…” ketua mengingatkanku tentang kenapa aku bisa masuk ke akademi ini.
“Maaf sebelumnya, tapi bolehkan saya bertanya satu hal”
“…”
“Apakah karena hal itu saya yang tak bisa apa – apa ini bisa masuk ke crown academy”
“Siapa yang bilang kamu itu tak bisa apa – apa, perasaanku bilang… bahwa aku harus mempercayaimu”
“jadi apa kamu mempercayai dirimu sendiri”
Ketua pun berdiri dan memberikanku sesuatu sebelum dia pergi
“Apa ini?” Aku melihat sebuah kunci
“Kamu suka dengan pengetahuan bukan… Kalau begitu kamu boleh berkunjung. Ini sebagai tanda ucapan terimakasihku waktu itu” Ketua memandang ke arah pintu di dalam perpustakaan.
Aku menyimpan kunci itu, aku belum benarni untuk menggunakannya dan masuk ke ruangan itu. Ku putuskan untuk sekedar melatih diriku pada hal selain buku ataupun literature… ya mungkin di tempat latihan fisik akademi adalah ide yang bagus. Sayangnya mungkin ini bukan pilihan yang tepat. Aku merasa sedikit canggung saat berada di tempat latihan fisik, para guard dan siswa spark yang melihat aku… mereka mengejekku. Mereka selalu bilang bahwa aku tak pantas ada di tempat ini dan di Crown Academy.
Yuuya… dia hanya melihat kami berlatih tanpa berkomentar apapun. Dia melakukan tugasnya dengan serius, mengamati kami secara teliti.
Sedang Shinji… dia selalu menyemangatiku.
Aku membuat kecerobohan yang serius pada adu penggunaan senjata. Para siswa spark pun tertawa melihatku. Aku pikir…. Apa yang mereka lakukan. Kenapa mereka juga tak berlatih atau meakukan hal penting… mereka malah sibuk menertawaiku.
Yuuya kemudian datang mendekat. Dia seperti menyiksaku dengan hukuman karena aku tak bisa melakukan apa – apa di latihan ini. Yuuya sepertinya sudah terlalu sering memberikanku hukuman untuk menuliskan materi apapun yang dalam praktiknya aku mengalami kegagalan. Lagi – lagi aku harus berada di perpustakaan ini seharian.
Beberapa kali sudah setelah hari itu, Shinji selalu membantuku saat aku kesulitan berlatih. Dia sangat peduli dan perhatian. Bahkan saat luang… secara khusus Shinji selalu membanntuku berlatih. Dia sangat baik.
Shinji membiarkan Aku menang, bahkan kami tak melakukan apapun selain bercanda.
“kenapa… serius lah”
“Kamu selalu membuatku tertawa, bagaimana aku bisa serius”
“Apa aku salah, meminta Shinji untuk serius. “kapan aku bisa, kalau Shinji bercanda terus”
“Ah ini kan hanya latihan. Kamu perlu sedikit bersantai”
“Bagaimana kalau ini pertarungan sungguhan”
Meiko melihat kearah Shinji dengan tajam
“Kamu benar. Sekarang kita serius… ayo kita makan”
“Makan…”
“Aku lapar…”
“Tuh kan… bercanda lagi…”
Shinji berjalan duluan…“sepertinya aku tak akan pernah bisa melawanmu”

Kini kami para dust  akan kembali berlatih. Seperti biasa para guard akan mengawasi kami. Aku melihat Yuuya dan Shinji… dengan tatapan dan sikap mereka. Mereka memiliki kharisma yang berbeda dan kilauan yang berbeda.

Next part : Sang Putri

Sabtu, 08 Oktober 2016

Chapter 1 - Awal yang baru

CHAPTER 1 : AWAL YANG BARU
Hari ini adalah hari terakhir ujian masuk Crown Academy, seluruh pemuda mendambakan masuk ke akademi ini puluhan ribu orang mengikuti ujian masuk, tapi hanya akan ada 100 orang saja yang bisa lolos tiap tahunnya untuk dapat menjadi siswa di Crown Academy
Dan aku adalah salah seorang yang bisa lolos sampai pada ujian akhir. Ya.... karena aku ingin menjadi seorang "Blackpearl". Para pelindung negeri kelas elit. Seorang blackpearl bisa menjadi apa saja dimana saja, dengan pangkat tinggi, pengaruh besar dan  fasilitas nomer satu.
"awas!!! Jangan halangi jalanku
Hey....!!! Ayo buruan Kita sudah telat"
Tiba – tiba seorang berteriak padaku seperti itu
Dia mengejekku ... apa aku selamban itu. Memang ini sebenarnya sudah hampir terlambat.
itulah saat aku bertemu teman pertamaku, Kuma.
Tahap terakhir dari ujian kami telah diumumkan oleh salah seorang mentor. Ujian fisik yang menjadi kelemahan terbesarku. Mendaki sampai ke puncak gunung, dengan batas waktu yang telah ditentukan. Pastinya akan ada banyak ritangan dan tipuan yang telah mereka siapkan untuk menghambat kami, tapi ini adalah ujian terakhir...... tak boleh ada kata menyerah. Namun bagaimana lagi, aku sudah tidak kuat dan butuh istirahat, meski kulihat tadi ada beberapa yang menyerah....,tapi saat aku mulai beranjak, terdengar dari kejauhan...
"Tolong....."
Aku pun mendatangi asal suara itu, tapi aku tak yakin.... sampai, ku menemukan sesuatu..... seseorang, wanita dengan pakaian yang kusut dan kotor, terjatuh ke jurang yang untungnya tak terlalu dalam. Aku ragu saat akan menolongnya,
"Mungkin ini adalah tipuan" tapi.... dia memakai tutup mata, dan penutup mata tersebut kotor, dapat dipastikan itu karena jatuh, dan bila dia mengujiku tapi dia sendiri terluka, maka aku tak bisa membiarkannya, aku berjalan memapahnya sampai menemukan bantuan, agak jauh memang, dan aku harus tetap melanjutkan sampai akhir. Meski pesimis, untungnya aku bisa sampai ke lokasi yang ditentukan untuk melanjutkannya ujian selajutnya, waktu pun memang sangat sedikit untukku. Tapi aku tetap harus berusaha.
Waktu tinggal sedikit saat aku sampai di tempat yang ditentukan. Ujian berikutnya adalah menjawab soal tes tulis. Dan sepertinya pengawas yang bertugas tetap mengijinkanku mengerjakan soal – soal itu dengan alasan masih ada waktu.
Hari berikutnya adalah pengumuman. Aku merasa sedikit was – was. Tapi kini terlihat suasana berbeda. Yang memberikan pengumuman adalah ketua akademi. Dan ketua akademi adalah wanita yang aku tolong kemarin. Kami bisa menyebutnya Ketua Tsuchiya.
Sudah 100 orang. Tapi sang ketua belum selesai. Masih ada 1 orang lagi. Dan itu adalah…. Aku. Aku merasa ini sebuah keberuntungan. Aku tak menyangka…. Bahwa aku tak akan lolos kali ini. tapi kenyataannya aku sekarang adalah siswa di  crown academy.