Selasa, 15 Agustus 2017

Bicara dengan diriku sendiri

Aku benar benar harus memikirkan ini. Apa yang aku rasakan selama ini....

Memberikan keraguan tentang apa yang seharusnya aku lakukan

ini mungkin berkaitan dengan aku.
Penglihatan yang muncul selalu tidak akan mungkin terjadi...
Dan berkaitan dengan apa yang aku sadari sejak kecil tentang penglihatan itu yang aku sebut dengan penangkal takdir.
Yang membuatku merasa takut. Bahwa hal yang kulihat tak akan menjadi sebuah takdir.

Aku memikirkan bahwa itu seperti pesan dari diriku. Diriku dimasa depan yang ingin memperingatkanku tentang aku yang sekarang. Diriku itu yang selau memperingatkan aku untuk tidak melakukan kesalahan.
Ini seperti melihat masa lalu. Seperti deja vu.
Seperti aku telah melakukan pengalaman yang seharusnya tak aku lakukan.
jadi seperti ini.

Yang aku bilang sebagai penangkal takdir sebenarnya adalah hal hal yang aku lakukan pada ruang waktu berbeda.

Pada ruang waktu itu ada aku yag sedang melakukan sesuatu... terus hingga aku pada saat yang tepat memiliki kekuatan menjelajah dan melihat aku yang saat ini. Aku yang itu tidak pernah membiarkan kenangannya terjadi pada aku yang disini sekarang.

Aku yang itu hanya melihat aku disini.
Sedang aku aku yang ada disini.. merasa telah melakukan sesuatu. Hanya dengan memikirkannya saja.
Padahal aku belum melakukannya.
Kejadian itu seperti tertanam pada diriku bahwa aku pada ruang waktu yang lain telah melakukan hal yang keliru. Efeknya adalah apa yang aku pikirkan saat ini hanya akan sebatas pemikiran dan tak terjadi.

Aku kira aku yang sekarang ini harus bicara dengannya. Bicara dengan diriku yang saat ini sedang mengamatiku.
Aku ingin tau mengenai alasannya...
Seperti apakah dirinya...
Bagaimanakah perasaannya...
Apakah dia baik baik saja...
Aku harap sekali saja aku bisa bertemu dengannya. Aku yang telah berubah atas kekuatannya.... aku igin mendengar apakah yang akan dia katakan....

Tapi untuk bicara dengan diriku sendiri itu. Aku tau aku belum cukup kuat. Jika aku sudah mencapai itu dan tak bisa kembali... aku miungkin tak isa melakukannya.

Atau jangan jangan aku yang disana.... tak menginginkan aku yang sekarang memiliki kekuatan itu.
Dia mungkin bermaksud memperingatkanku bahwa aku yang sekarang bukanlah aku. Aku seharusnya adalah dia. Dia ya aku... yag melakukan semua itu... semua yag tak terjadi padaku saat ini. Dan apa yang aku lakukan ini mungkin bisa merubah takdirnya aku dari waktu ang berbeda. Aku merasa takut. Aku... aku yang benar itu seperti apa. Aku masih tak tau.
Apa aku harus mencapai kebenaran atau tidak.

Namun begitu aku pernah sesaat memutus rantai penglihatan itu dan terjadi kebalikan.
Tapi itu membuatku lebih takut dan sedih. Entah kenapa.

Mungkin aku harus lebih bersabar
Untuk menjadi manusia yang seperti keingiannya.

Dan jika dia melihatku sekarang... ku harap dia sedang tersenyum dalam ketenangan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar